Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menakar Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP Gantikan Megawati Soekarnoputri

Banyak landasan dan alasan Guntur menyebut Jokowi layak menduduki pucuk pimpinan partai berlogo banteng itu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menakar Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP Gantikan Megawati Soekarnoputri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo saat menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023). Rakernas ke-IV PDIP ini mengambil tema ‘Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat’. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua umum PDI Perjuangan menggantikan Megawati Soekarnoputri kembali mencuat.

Wacana ini juga muncul ke publik beberapa waktu lalu.

Adalah Guntur Soekarnoputra, putra Presiden pertama RI Soekarno,  yang kembali melemparkan wacana itu.

Guntur dalam pernyataannya yang dituliskan di halaman opini Harian Kompas dengan judul "Indonesia, Jokowi dan Megawati Pasca 2024" secara garis besar menyebut kalau Jokowi sejatinya layak untuk menempati posisi sebagai Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Banyak landasan dan alasan Guntur menyebut Jokowi layak menduduki pucuk pimpinan partai berlogo banteng itu.

Salah satunya soal program dan pemikiran Jokowi sebagai Presiden RI yang kerap selaras dengan apa yang dicanangkan Soekarno saat menjadi presiden pertama.

Kepemimpinan Jokowi juga dinilai Guntur, telah melanjutkan apa yang sudah dirancang oleh Soekarno sejak lama, termasuk soal pemindahan Ibu Kota Negara.

Baca juga: Profil Guntur Soekarno, Sosok yang Berharap Jokowi Jadi Ketum PDIP Penerus Megawati

Berita Rekomendasi

Lalu Adakah Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP?

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga  menilai usulan dari Guntur itu memang tepat.

Jokowi dinilai layak untuk menempati kursi partai politik berologo kepala banteng itu.

"Guntur menilai Joko Widodo paska purna bhakti presiden layak menempati posisi ketua umum PDIP. Kapasitas Jokowi memang layak menempati posisi tersebut. Pengalamannya juga sudah lebih dari cukup untuk menjadi ketum," kata Jamiluddin kepada Tribunnews.com, Minggu (1/10/2023).

Akan tetapi kata Jamiluddin, yang menjadi pertanyaan, apakah Megawati rela kursi Ketum nantinya diestafetkan kepada Jokowi, menurut dia, hal itu kecil kemungkinan terjadi.

Sebab, kata Jamiluddin, Megawati Soekarnoputri hanya akan menyerahkan tongkat kepemimpinan PDIP hanya kepada keturunannya atau anak-anaknya.

"Masalahnya, apakah Megawati mau menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan PDIP kepada Jokowi ? Hal itu kemungkinan sangat kecil mengingat Megawati tampaknya sudah mempersiapkan anaknya untuk menggantikannya," kata Jamiluddin.

Sejauh ini, Jamiluddin berpandangan, Megawati sudah mulai mempersiapkan dua anaknya untuk nantinya menempati posisi sebagai Ketum PDIP.

Kedua anak Megawati yang dimaksud yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Dari segi Puan, Megawati lebih condong memberikan potensi di eksternal dengan kerap memberikan kesempatan Ketua DPR RI itu untuk bertemu para pimpinan parpol lain.

Sementara dari segi Prananda, Megawati nampak seakan memberikan kepada putranya mandat untuk membenahi internal PDIP.

"Puan selama ini lebih banyak disiapkan mewakili Megawati dalam urusan eksternal. Karena itu, Puan banyak bertemu dengan pimpinan partai," kata dia.

"Prananda tampaknya ditugasi untuk membenahi internal partai. Karena itu, Prananda lebih banyak melakukan konsolidasi ke dalam partai," sambung Jamiluddin.

Atas hal itu, menurut analisis Jamiluddin, usulan atau opini dari Guntur Soekarnoputra yang menyebut Jokowi layak menempati posisi Ketum PDIP usai tak lagi jadi presiden akan sulit terwujud.

Megawati dinilai, akan lebih mempercayakan anaknya yang merupakan keturunan biologis atau trah Soekarno asli untuk memimpin partai berwarna merah itu.

"Jadi, Puan dan Prananda sama-sama berpeluang untuk menjadi ketum PDIP," tukas dia.

Tanggapan Sekjen PDIP

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto merespons usulan Guntur Soekarnoputra.

Hasto mengatakan sebagai sebuah gagasan pihaknya menerima usulan putra sulung Soekarno (Bung Karno) itu.

"Ya, sebagai gagasan, tentu saja kami menerima sebagai masukan," kata Hasto pada sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Namun, dia menjelaskan saat ini skala prioritas PDIP adalah memenangkan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Hasto menyebut saat ini PDIP tengah menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang ke-IV.

Kemudian Rakernas V digelar setelah Pemilu, dan selanjutnya Kongres ke-VI tahun 2025.

"Nah, di dalam Kongres itu, kedaulatan berada di tangan anggota. Itu lembaga pengambil keputusan tertinggi, sehingga itulah yang nanti mekanisme yang berjalan di dalam partai," ujar Hasto.

Dia menegaskan dalam Kongres tentu saja mekanismenya adalah arus bawah, yakni mendengarkan suara anggota partai.

"Karena kongres itu akan diikuti oleh seluruh utusan-utusan dari tingkat yang paling bawah. Maka, namanya utusan yang membawa mandat," ucap Hasto.

Namun dia menekankan saat ini PDIP masih fokus untuk memenangkan Pemilu 2024 dan Ganjar Pranowo sebagai presiden.

Penulis: Rizki/Fersianus

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas