Nostalgia Masa KKN, Anies Motoran Keliling Desa Kracak
Anies menyapa warga desa yang tengah berkegiatan mulai dari pergi bekerja ke sawah sampai ibu-ibu yang mengikuti senam.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Mengawali pagi di desa tempatnya melakukan Kuliah Kerja Nyata(KKN), Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan berkeliling dengan dibonceng motor. Nampak Anies menyapa warga desa yang tengah berkegiatan mulai dari pergi bekerja ke sawah sampai ibu-ibu yang mengikuti senam.
Menurut Anies suasana Desa Kracak tak banyak berubah, masyarakatnya tetap hangat dan ramah kepada semua. Meskipun ada perubahan yakni berdiri beberapa bangunan baru yang dulunya adalah sawah.
“Ini nostalgia di Desa Kracak, Ajibarang, Banyumas, saya KKN di sini 3 bulan bersama dengan 7 orang teman mahasiswa, dan pengalaman disini luar biasa, lalu kalau datang kesini ketemu dengan teman-teman lama persaudaraan dan suasana desa tak ada yang berubah, mungkin yang berubah hanya lebih banyak bangunana yang menunjukkan ada kemajuan di desa ini,” ungkap Anies usai berkeliling desa pada Rabu(4/10).
Baca juga: Atributnya Dirusak di Banyumas, Ini Tanggapan Anies
Sementara itu tokoh masyarakat Desa Kracak, Wanto Tirta mengatakan hal serupa bahwa inovasi dan trobosan yang dilakukan Anies beserta kawan-kawan KKN-nya di Desa Kracak masih amat dirasakan maayarakat.
“Mas Anies ini sudah menjadi bagian dari Desa Kracak, dan itu dibuktikan pas lebaran kami balapan siapa yang duluan kirim ucapan. Meskipun selesai KKN pun beliau tetap kesini dan peninggalan juga masih bisa dirasakan karena itu ada program akta kelahiran massal, program pelatihan kepemudaan dan lain sebagainya,” ucap Wanto.
Lebih lanjut Anies menjelaskan bahwa ke depan negara harus memberikan perhatian lebih kepada desa. Karena desa merupakan pilar pangan bangsa sehingga perlu bagi negara menyiapkan apapun yang membantu kegiatan lroduksi pangan tersebut.
Baca juga: Pendukung Anies-Muhaimin Diminta Perkuat Soliditas dan Aktif Sentuh Akar Rumput
“Desa adalah pilar dari bangsa kita karena kita semua dulunya adalah masyarakat rural, kemudian ada kemajuan di perkotaan dan lapangan pekerjaan yang membuat perpindahan orang ke kota. Tetapi desa harus tetap bisa menjadi pertahanan pangan kita karena itu harus ada keseriusan untuk membantu kegiatan produksi pangan(pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan)semua ada di desa,” terang Anies.
“Itu artinya butuh sumber daya yang cukup, alokasi anggaran yang cukup, tenaga profesional yang cukup, sehjngga mereka bisa berkegiatan yang menopang kebutuhan langan kita, kemudian ada local wisdombudaya yang harus dipertahankan,” tandasnya.(*)