Anies Dukung Sikap Pemerintah Redam Konflik Israel-Palestina
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan turut menanggapi memanasnya konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel beberapa waktu terakhir.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan turut menanggapi memanasnya konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel beberapa waktu terakhir.
Menurut Anies, ekskalasi atau meningkatnya konflik tersebut bermula dari ketidakadilan dan penindasan.
"Ketegangan yang muncul itu berakar pada ketidakadilan, penindasan dan pendudukan pada tanah Palestina oleh Israel," ujar Anies, di Malang, Jawa Timur, Minggu (8/10/2023) dikutip dari YouTube KompasTV.
Anies menjelaskan mengenai rentetan tindak kekerasan yang dilakukan Israel. Hal itu, kata Anies, jadi pemicu konflik ini kembali terulang.
Ia mengatakan, kekerasan yang dilakukan Israel di antaranya hampir 600 orang Palestina meninggal terbunuh dalam 2,5 tahun terakhir.
Baca juga: Dua Komandan Pasukan Elite Israel Tewas Saat Serangan Hamas, Ada Kolonel Unit Khusus Ghost
Bahkan sehari sebelum peristiwa 7 Oktober, kata Anies, seorang pemuda Palestina dibunuh beramai-ramai oleh pemukim ilegal di Huara.
"Dan bila kita lihat datanya menunjukkan, ada tindakan yang berwujud kekerasan, hampir 600 orang Palestina meninggal terbunuh dalam 2,5 tahun terakhir dan tidak ada penegakan hukum bagi pelakunya."
"Bahkan sehari sebelum peristiwa 7 Oktober, seorang pemuda Palestina dibunuh beramai oleh pemukim ilegal di Huara," ucap Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga melihat ketidakadilan lainnnya di Palestina.
Seperti pendudukan tanah, penekanan kepada warga, dan perluasan permukiman ilegal sehingga menimbulkan perlawanan.
Anies pun mendorong agar konflik ini dapat diselesaikan dari akar masalahnya, agar kekerasan tak kembali terjadi.
"Karena itu, kami melihat pentingnya kita semua untuk mendukung penyelesaian akar masalahnya (ketidakadilan), selama itu tidak diselesaikan maka akan terus berulang," katanya.
Anies mendukung sikap yang diambil Indonesia untuk menurunkan ketegangan dan proses perundingan yang lebih adil.
Ia mendukung pemerintah yang terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Saya mendukung sikap yang diambil Indonesia selama ini, bahwa kita memperjuangkan untuk ada penurunan ketegangan, proses perundingan yang lebih adil dengan memperhatikan hak rakyat Palestina, dan menghentikan praktek politik apartheid yang dilaksanakan oleh Israel," jelas Anies
Prabowo Gerak Cepat Pimpin Ratas Buntut Konflik Israel-Palestina
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto batal menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah Afriansyah, Jakarta Selatan, yang dijawalkan Minggu (8/10/2023).
Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengungkapkan, Prabowo mendadak harus memimpin rapat kabinet terbatas terkait Timur Tengah.
"Saya baru dapat WA (Whatsapp), Bapak Prabowo tidak bisa hadir. Dan beliau memimpin rapat kabinet terbatas soal Timur Tengah," ujar Afriansyah, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Afriansyah mengungkapkan, rapat terkait perang antara Israel dan Palestina.
Menurut Afriansyah, Rumah Sakit (RS) Indonesia di sana turut terkena bom.
Baca juga: Hamas Tembaki Penonton Konser di Gurun Pasir Perbatasan Israel-Gaza, Ratusan Orang Lari Kocar-kacir
Terbaru, sebanyak 1000 lebih orang tewas akibat perang ini.
"Jadi ada kejadian hari ini perang di Israel, di Palestina, rumah sakit dibom. Rumah Sakit Indonesia dibom di Palestina," katanya.
Afriansyah pun meminta doa untuk keselamatan orang-orang di Palestina.
"Kita doakan keluarga besar kita yang berada di seluruh dunia," tuturnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti) (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)