Jokowi Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di China
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, China, Selasa (17/10/2023)
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, China, Selasa (17/10/2023) malam.
Jokowi bertemu Putin sebelum menghadiri Welcoming Dinner Leaders Belt and Road Forum (BRF) yang dilaksanakan di Great Hall of the People, Beijing.
Dari foto yang diabadikan Sekretariat Presiden, Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam tampak berbincang dengan Presiden Putin yang juga memakai pakaian dengan motif yang sama.
Presiden berbincang dengan Presiden Putin didampingi Iriana Jokowi.
Selain berbincang Presiden Jokowi dan Iriana Jokowi juga tampak berfoto bersama Presiden Putin.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyebut kunjungannya ke Beijing adalah untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping serta menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum (BRF) for International Cooperation.
Baca juga: Kans Putra Sulung Jokowi Usai Putusan MK, Pengamat: Saya Meyakini 100 Persen Gibran Dampingi Prabowo
“Dua acara besar di Beijing tanggal 17 dan 18 Oktober yaitu melakukan kunjungan bilateral dan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan hadir di Belt and Road Forum for International Cooperation yang ketiga,” kata Presiden Jokowi Sebelum Bertolak ke China, Senin kemarin 16 Oktober 2023.
Selain itu, Presiden Jokowi juga direncanakan untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) RRT Li Qiang dan Ketua Parlemen RRT Zhao Leji.
Baca juga: Kans Putra Sulung Jokowi Usai Putusan MK, Pengamat: Saya Meyakini 100 Persen Gibran Dampingi Prabowo
Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyebut bahwa akan dibahas sejumlah isu prioritas dimulai dari perdagangan hingga investasi antarkedua negara.
“Sejumlah isu prioritas yang akan kita bahas dengan RRT, antara lain peningkatan ekspor Indonesia, peningkatan investasi, dan pembangunan ketahanan pangan,” katanya.