Istana Sebut Empat Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Indonesia Tidak Hanya Bertahan Tapi Tumbuh
Periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin genap berusia empat tahun pada hari ini, Jumat (20/10/2023).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin genap berusia empat tahun pada hari ini, Jumat (20/10/2023).
Dalam empat tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Indonesia telah mengalami berbagai tantangan salah satunya pandemi Covid-19.
Indonesia juga berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menegaskan Indonesia bukan hanya bertahan selama pandemi tapi juga telah mencapai kemajuan dan pembangunan yang signifikan.
"Di saat pandemi kita bukan hanya menang, tapi juga membuat lompatan-lompatan kemajuan dan pembangunan. Saat ini Indonesia terus bertumbuh dan melaju," katanya di Jakarta, Jum’at (20/10/2023).
Baca juga: Usai Tiongkok, Jokowi Disebut Ajak Arab Saudi & Negara Teluk Tekan Israel Hentikan Serangan ke Gaza
Moeldoko mengatakan salah satu indikator keberhasilan pemerintahan Jokowi – Ma’ruf, yakni pertumbuhan ekonomi yang kuat, mencapai 5,3 persen. Pertumbuhan ini, kata dia, didukung oleh kinerja ekspor yang kuat dan ekonomi domestik yang stabil.
"Di sektor fiskal, kita juga berhasil mengembalikan defisit anggaran di bawah tiga persen dengan cepat (tahun 2022),” ujarnya.
Masih kata Moeldoko, Indonesia juga telah melakukan lompatan dalam peningkatan nilai ekspor hasil tambang melalui kebijakan hilirisasi.
Ia mencontohkan hilirisasi nikel dan barang dari padanya yang mengalami lonjakan dari USD 0,65 juta pada 2017, menjadi USD 5,94 juta.
Capaian positif juga terjadi di sektor investasi. Panglima TNI 2013-2015 ini, menyebut nilai investasi melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah, yakni mencapai Rp 1.207 triliun.
"Ini karena kita telah melakukan transformasi tata kelola investasi dengan menyederhanakan regulasi, reformasi birokrasi, dan efisiensi logistik,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Moeldoko, pemerintah juga menjalankan komitmen untuk memeratakan pembangunan di seluruh Indonesia, dengan memegang prinsip pembangunan Indonesia-Sentris. Pembangunan desa juga digenjot agar jumlah desa tertinggal terus menurun.
“Penurunannya sangat signifikan, dari 17.626 desa menjadi 6.749 desa,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.