Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ma'ruf Amin Bersyukur 2,6 Juta Anak Indonesia Diselamatkan dari Stunting Selama 4 Tahun Terakhir

Maruf Amin menyatakan rasa syukurnya ada 2,6 juta anak Indonesia yang diselamatkan dari kondisi gagal tumbuh atau stunting 4 tahun terakhir.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ma'ruf Amin Bersyukur 2,6 Juta Anak Indonesia Diselamatkan dari Stunting Selama 4 Tahun Terakhir
Tribunnews.com/Domu D. Ambarita
Wakil Presiden KH Maruf Amin. Maruf Amin memberikan apresiasi terhadap Tribun Network, Kelompok Kompas-Gramedia dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dalam perannya membantu pengentasan stunting di Indonesia melalui gerakan Bersama Entaskan Stunting (BERES). Pencanangan BERES dilakuakn di studio Kompas TV, Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI KH Maruf Amin menyatakan rasa syukurnya ada 2,6 juta anak Indonesia yang diselamatkan dari kondisi gagal tumbuh atau stunting selama 4 tahun terakhir.

Diketahui, pemerintah telah melaksanakan program percepatan penurunan stunting selama lima tahun, sejak 2018.

Baca juga: Komitmen Entaskan Stunting, Bupati Rokan Hilir Raih Penghargaan dari Tribun Network

Pemerintah terus mengupayakan agar target prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada 2024.

Hal ini disampaikan Maruf Amin dalam kegiatan 'Pencanangan Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem' yang diselenggarakan di Studio 1 Kompas TV, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

"Kita bersyukur hasilnya sudah mulai terlihat. Prevalensi stunting bisa diturunkan sebesar 9,2 persen poin dalam kurun waktu empat tahun. Penurunan tersebut setara dengan 2,6 juta anak yang dientaskan dari stunting," ujar Maruf Amin.

Maruf berujar, pemerintah telah mengupayakan beragam cara agar penurunan stunting terarah dan terukur.

Berita Rekomendasi

Termasuk juga memastikan keterlibatan aktif berbagai lembaga non-pemerintah, seperti dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi profesi, lembaga filantropi, mitra pembangunan, LSM, termasuk media.

"Dengan mempertimbangkan berbagai upaya yang dilakukan, saya yakin prevalensi stunting akan terus turun secara signifikan," tutur dia.

Saat ini, pemerintah tengah menunggu hasil Survei Kesehatan Indonesia oleh Kementerian Kesehatan, untuk mengetahui angka prevalensi tahun 2023.

CEO Tribun Netowrk Dahlan Dahi memberi Penghargaan Akselerator Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem dari Tribun Network kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/10/2023). Beberapa kepala daerah dan mitra swasta juga mendapat penghargaan. Di tempat serupa, Wakil Presiden KH Maruf Amin mencanangkan “Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem'. Kegiatan itu atas kerja sana Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan Tribun Network dan Kompas Gramedia.  (Tribun Network/Irwan Rismawan)
CEO Tribun Netowrk Dahlan Dahi memberi Penghargaan Akselerator Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem dari Tribun Network kepada Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/10/2023). Beberapa kepala daerah dan mitra swasta juga mendapat penghargaan. Di tempat serupa, Wakil Presiden KH Maruf Amin mencanangkan “Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem'. Kegiatan itu atas kerja sana Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan Tribun Network dan Kompas Gramedia. (Tribun Network/Irwan Rismawan) ((Tribun Network/Irwan Rismawan))

Baca juga: Wapres: KADIN Tidak Hanya Mengentaskan Stunting untuk Pengusaha Tapi juga Anak

Meskipun kemajuan pelaksanaan program sudah terlihat, tetapi berbagai perbaikan masih harus dilakukan.

Seperti perluasan cakupan dan peningkatan kualitas intervensi prioritas, terutama untuk jenis intervensi yang cakupannya masih rendah.

Maruf Amin memaparkan, pada intervensi spesifik, diperlukan peningkatan konsumsi Tablet Tambah Darah pada remaja puteri dan ibu hamil, pemeriksaan kehamilan minimal enam kali selama kehamilan, pemberian ASI Eksklusif, makanan pendamping ASI dengan gizi tepat, serta Imunisasi Dasar Lengkap.

Selain itu, perlu peningkatan kapasitas kader dan petugas Puskesmas untuk pemantauan pertumbuhan dan edukasi.

Sedangkan pada intervensi sensitif, akses sanitasi, ketahanan pangan, dan perbaikan praktik pengasuhan menjadi isu-isu utama yang mesti didorong.

Kemudian terkait pengasuhan, edukasi harus diberikan kepada keluarga besar.

"Karena budaya kita, pengasuhan tidak hanya dilakukan oleh orangtua, tetapi juga oleh nenek dan kakek, bahkan anggota keluarga besar lainnya," ungkap Maruf Amin.

CEO Tribun Netowrk Dahlan Dahi memberi Penghargaan Akselerator Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem dari Tribun Network kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/10/2023). Beberapa kepala daerah dan mitra swasta juga mendapat penghargaan. Di tempat serupa, Wakil Presiden KH Maruf Amin mencanangkan “Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem'. Kegiatan itu atas kerja sana Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan Tribun Network dan Kompas Gramedia.  (Tribun Network/Irwan Rismawan)
CEO Tribun Netowrk Dahlan Dahi memberi Penghargaan Akselerator Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem dari Tribun Network kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/10/2023). Beberapa kepala daerah dan mitra swasta juga mendapat penghargaan. Di tempat serupa, Wakil Presiden KH Maruf Amin mencanangkan “Inisiatif Gotong Royong untuk Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem'. Kegiatan itu atas kerja sana Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan Tribun Network dan Kompas Gramedia. (Tribun Network/Irwan Rismawan) ((Tribun Network/Irwan Rismawan))
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas