Hasto Singgung Mundurnya Demokrasi Karena Ambisi Kekuasaan Saat Terima Dubes Inggris
Hasto mengatakan penting bagi masyarakat Internasional pun memberikan perhatian serius bagi proses pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Pemilu tahun 2024 merupakan tantangan berat untuk demokrasi Indonesia.
Maka, Hasto mengatakan penting bagi masyarakat Internasional pun memberikan perhatian serius bagi proses pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia.
Hal ini disampaikan Hasto Kristiyanto saat menerima audiensi Duta Besar Inggris untuk RI yang baru Dominic Jermey di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Di Rakerda PDIP Sumsel, Hasto Ceritakan Kontemplasi Bu Mega dengan Tasbih Merah
Hasto turut didampingi Ketua DPP Ahmad Basarah, Anggota DPR Andreas Pareira dan Ketua Departemen Hubungan Internasional DPP PDI Perjuangan, Hanjaya Setiawan.
Dalam kesmepatan itu, Hasto pun terlihat mengenakan seragam partai berwarna hitam. Di mana, ada emblem bergambar banteng moncong putih di sisi kiri.
Politisi asal Yogyakarta itu mengapresiasi perhatian Dubes Inggris dan juga masyarakat Internasional atas perkembangan dan situasi politik nasional. Terutama, paskakeputusan Presiden Jokowi
mendorong putra sulungnya, Gibran Rakabuming menjadi cawapres dengan berbagai skenario hukum melalui Mahkamah Konstitusi (MK) di Indonesia.
Baca juga: Gibran Akui Masih Kantongi KTA PDIP, Bakal Temui FX Rudy Usai Diminta Mundur
"Saya hari ini sengaja menggunakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan," kata Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan bahwa PDIP sangat mencintai sosok Jokowi dan mendukung penuh sebagai Presiden RI.
Namun, karena rentetan peristiwa politik belakangan ini, Hasto juga mengungkapkan kesedihannya.
"Kami sangat cinta Pak Jokowi, dan mendukungnya sebagai Presiden dengan total, namun kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini," ujar Hasto menjawab pertanyaan terkait hubungannya dengan Presiden Jokowi.