Komnas HAM Gali Keterangan Pengelola dan Polisi Buntut Tewasnya Wisatawan di Jembatan Kaca The Geong
Komnas HAM meminta penegakan hukum yang adil bagi korban maupun semua pihak yang bertanggungjawab.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komnas HAM RI akan menggali keterangan pengelola dan pihak kepolisian buntut tewasnya seorang wisatawan di objek wisata jembatan kaca The Geong, kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Koordinator Subkomisi Penegakan HAM Komnas HAM Uli Parulian Sihombing mengatakan pihaknya menaruh perhatian atas peristiwa pecahnya jembatan kaca yang terletak di objek wisata The Geong, kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (25/10/2023).
Komnas HAM, kata dia, juga menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam atas tragedi yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan beberapa mengalami luka-luka.
Baca juga: Cegah Kecelakaan, Pj Bupati Minta Wahana Jembatan Kaca di Banyumas Ditutup Sementara
Hal itu berdasarkan mandat dan kewenangan yang tercantum dalam Pasal 89 ayat (3) Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia maka Komnas HAM menyikapi peristiwa tersebut dengan mengambil sejumlah langkah.
"Komnas HAM akan meminta keterangan pengelola untuk mendapatkan informasi dan fakta mengenai peristiwa pecahnya jembatan kaca maupun data lain yang diperlukan," kata Uli ketika dikonfirmasi pada Jumat (27/10/2023).
"Komnas HAM akan meminta keterangan Polres Banyumas dan Polda Jateng mengenai proses penegakan hukumnya," sambung dia.
Ketiga, Komnas HAM juga mendesak agar pengelola wahana wisata jembatan kaca memastikan keselamatan pengunjung sesuai prinsip-prinsip bisnis dan HAM dalam pengelolaan usaha wisata.
Terakhir, Komnas HAM meminta penegakan hukum yang adil bagi korban maupun semua pihak yang bertanggungjawab.
"Komnas HAM meminta penegakan hukum yang adil baik bagi korban maupun bagi semua pihak yang dalam kapasitasnya bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut," kata dia.
Terkini, sebanyak lima wahana jembatan kaca yang ada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditutup pasca insiden tewasnya seorang pengunjung di wisata The Geong.
Lima wisata jembatan kaca di Banyumas yang ditutup yaitu di Limpakuwus, di Loka Wisata Baturraden, Caping Park, Taman Botani, dan Safari See To Sky.
PJ Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro kemudian mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pengelola wisata jembatan kaca agar melengkapi sertifikasi.
"Semua tempat wisata yang aja jembatan kaca ditutup sebelum ada sertifikat layak fungsi. Kalau belum keluar sertifikasi itu maka tidak boleh dibuka," tegasnya pada Kamis (26/10/2023) dikutip dari TribunBanyumas.com.
Insiden jembatan kaca pecah di wisata The Geong menewaskan seorang pengunjung asal Banjarnegara berinisial FA.
Seorang pengunjung yang berinisial A juga mengalami luka-luka.
Hanung menjelaskan korban A saat ini sudah sadar dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Mudah-mudahan cepet sembuh. Tadi ada bengkak di tangan dan pinggul," kata dia.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi menerangkan petugas kepolisian masih menyelidiki dugaan kelalaian pengelola wisata The Geong.
Sebanyak 12 saksi telah diperiksa termasuk pemilik dan pengelola wisata untuk mengetahui penyebab jembatan kaca pecah.
"Keterangan awal seperti pembangunan yang sudah beroperasi selama 11 bulan. Selain itu tidak ada uji kelaikan dari pihak terkait, dan tidak ada sistem pengamanan memadai untuk mencegah apabila ada kecelakaan," kata dia.
Berdasarkan penyelidikan sementara, jembatan kaca di wisata The Geong memiliki ketebalan 1,2 cm dengan lebar 118 cm dan panjang 243 cm.
Jembatan kaca yang dibuka pada April 2023 lalu memiliki ketinggian sekitar 15 meter.
"Kaca tersebut seyogyanya dipasang dalam ukuran berapa akan diteliti," sambungnya.
Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, mengatakan ada empat orang yang menjadi korban insiden tersebut.
Dua korban berhasil selamat, satu orang meninggal, dan satu korban lainnya luka-luka.
"(Korban yang meninggal) kondisinya lemas, tidak ada darah, seperti orang pingsan. Yang satunya bisa duduk, sehingga satu dievakuasi dulu," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.