Diperlukan Agen Perubahan untuk Memperkuat Pilar Ketahanan Nasional Menyambut Indonesia Emas 2045
Yohana Elizabeth Hardjadinata mengatakan, generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi muda adalah aset yang tak ternilai karena kelak saat memasuki Indonesia emas pada tahun 2045 generasi muda menjadi tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa.
Ketua Yayasan Pandu Pemimpin Cinta Bangsa, Yohana Elizabeth Hardjadinata mengatakan, generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa.
"Untuk itu, penting mempersiapkan generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan, bersikap nasionalis dan berintegritas," kata Yohana Elizabeth Hardjadinata di sela-sela pemberian hadiah lomba Debat Kreativitas Generasi (Demokrasi) tahun 2023 di Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Pemilu 2024 Diyakini Jadi Titik Tolak yang Pas bagi Indonesia Emas 2045
Yohana kembali mengingatkan pesan penting yang disampaikan oleh pendiri bangsa Presiden RI pertama, Soekarno yang mengatakan bahwa kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tetapi kita bisa membangun generasi muda untuk menghadapi masa depan.
"Untuk itulah, saya berharap terbentuk agen-agen perubahan yang mampu memperkuat pilar-pilar ketahanan nasional dalam rangka menyambut Indonesia Emas tahun 2024, ” kata Yohana.
Lomba Debat Kreativitas Generasi (Demokrasi) tahun 2023 ini, kata Yohana yang juga Ketua Yayasan Bentang Merah Putih ini menjadi cara mencari agen-agen perubahaan tersebut.
Dalam lomba debat ini, pemenang pertama diraih Kelompok Barudak Medan (Sumatera) yang terdiri Amel Yosephin Hutauruk, Cut Adisty Namira Moely, Aulia Mara Putri yang membawa pulang Piala Bergilir dari Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Pengusaha Muda Jakarta: Tatap Indonesia Emas 2045 Melalui Hilirisasi dan Pembangunan Berkelanjutan
Peringkat kedua diraih Kelompok Lunatik (Banten) yang beranggotakan Aghnia Aura Fasya, Dery Andreas Tampubolon , Queena Adila Nurhasana dan peringkat ketiga oleh Kelompok Suksma (Bali) yang anggotanya terdiri dari Jessica Olivia Wulandari Riyanto, Ni Komang Yunita Purnama Sari dan Ni Komang Ayu Suarniti.
Ketua Panitia Lomba Debat Kreativitas Generasi (Demokrasi) 2, Yosi Mokalu mengatakan, kegiatan debat Demokrasi ini diharapankan dapat mengajarkan dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kreatifitas dan komunikasi bagi calon-calon pemimpin sekaligus menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme kepada seluruh peserta.
Dalam babak final tema debat yang diangkat adalah Jika kamu menjadi Presiden? dan dibahas dari segi politik, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan budaya sedangkan tahap grand final membahas tentang politisasi identitas SARA dalam sistem demokrasi.
Yosi yang juga founder Komunitas NaKal (Nasionalisme Radikal) mengatakan, peserta merasakan banyak manfaat yang dapat diperoleh seperti mampu memberikan pengalaman nasionalisme serta semangat berpartisipasi dalam membangun bangsa dan mampu mengingatkan kembali nilai-nilai demokrasi yang sehat sebagai persiapan menjelang Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Teknologi Transversal dan Ekonomi Syariah Jadi Syarat Indonesia Emas 2045
"Dibandingkan penyelenggaraan tahun 2022, jumlah peserta yang mendaftar mengalami peningkatan dan daerah asal pendaftar pun semakin meluas bahkan banyak peserta yang mendaftar dari Papua dan tahun ini ada 572 kelompok yang mendaftar dan terbanyak berasal dari pulau Sumatera," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.