2 Juta Orang Akan Hadiri Aksi Bela Palestina di Monas Besok, Hadir Tokoh Lintas Agama dan Menlu RI
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengatakan bahwa aksi ini dihadiri sejumlah kalangan lintas ormas, lintas agama, profesi, kelompok, tokoh agama
Editor: Hasanudin Aco
Pada masa Presiden Soekarno berkuasa, kondisi penjajahan atas Palestina belum separah seperti saat ini.
Tanah jajahan yang dikuasai saat itu masih 60 persen, namun saat ini Israel sudah menjajah hampir 95 persen tanah Palestina.
"Kejahatan yang mereka lakukan sejak tahun 1948 telah melahirkan berbagai pelanggaran hukum internasional, tidak melaksanakan resolusi-resolusi DK PBB, serta tragedi-tragedi kemanusiaan dan kejahatan perang," katanya.
"Misalnya, pada tahun 1969 Israel membakar Masjidil Aqsha, dan belakangan mereka pernah menutup masjid itu sehingga umat Islam tidak bisa datang ke sana. Bahkan mereka sudah mengubah Masjidil Aqsha sehingga masjid suci itu lebih didominasi menjadi tempat peribadatan umat Yahudi," sambungnya.
Pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu menyebut aksi kemanusiaan akbar yang akan digelar pada Hari Minggu 5 November itu merupakan melanjutkan dari peran-peran bersejarah yang telah dilakukan oleh Bangsa Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
“Dibanding pada era Presiden Soekarno dahulu, saat ini Israel lebih luas menjajah tanah Palestina, lebih banyak melanggar HAM dan melakukan kejahatan kemanusiaan, serta lebih parah dalam melanggar hukum internasional," ujarnya.
Ia menjelaskan kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan Israel disebut semakin menjauhkan perdamaian dengan terwujudnya kemerdekaan Palestina dan malah semakin mengekalkan penjajahan Israel.
"Dari sinilah sudah sewajarnya Bangsa Indonesia yang taat konstitusi dan cinta kemanusiaan, mereka dari beragam komponen, baik dari kalangan Muslim dan non-Muslim, kini bersatu padu menggelar aksi akbar solidaritas membela Palestina merdeka dan menolak penjajahan Israel," pungkasnya.
Penjelasan MUI
Aksi tersebut rencananya akan berlangsung sejak pagi 06.00 hingga 10.00 WIB.
"Acara dimulai sejak sembilan pagi sampai selesai. Aliansi rakyat Indonesia lintas agama, lintas agama, lintas ormas diundang ikut aksi bela Palestina," ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, (2/11/2023)
Kemudian dikatakanya bahwa aksi tersebut merupakan upaya untuk melawan penjajahan Israel.
"Dan Israel memang melakukan genosida dan kejahatan perang yang jumlah korbannya lebih dari 8000. Sehingga harus ada langkah penting. Tekanan publik ya. Insya Allah ini jadi kekuatan penekan penting," tegasnya.
Adapun untuk massa aksi dikatakan Sudarnoto diharapkan mencapai dua juta orang.
"Dua juta. Insyallah dua juta akan kita hadirkan. Jadi ini sudah beberapa kali demo. Mungkin nanti ada serial demo lainnya. Ini hak publik tak boleh di larang-larang," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.