Kiai Abdul Chalim Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Keluarga: Beliau Pejuang, Politisi dan Ulama
Satu dari enam tokoh yang mendapatkan gelar pahlawan dari Pemerintah adalah KH Abdul Chalim dari Majalengka, Jawa Barat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh yang dinilai telah berjasa bagi bangsa dan negara, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Satu dari enam tokoh yang mendapatkan gelar pahlawan tersebut adalah KH Abdul Chalim dari Majalengka, Jawa Barat.
Gelar pahlawan tersebut diberikan kepada ahli waris yakni Kiai Asep Syaifuddin Chalim yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Guru NU (Pergunu).
Kiai Asep berterima kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memberikan gelar pahlawan kepada ayahnya. Menurutnya pemberian gelar tersebut semakin menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara besar.
"Karena sebagaimana yang kita pahami bersama-sama bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang pandai menghargai jasa para pahlawan dan ini adalah sebagai bentuk pemberian penghargaan terhadap para pahlawan," kata Kiai Asep.
Menurut Kiai Asep, sang ayah dulunya merupakan salah satu Komandan pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Selain itu Kiai Abdul Chalim juga merupakan tokoh moderasi agama. Ia menuliskan kata pengantar dalam buku yang dibuat Haji Oemar Said Tjokroaminoto.
"Dalam kata pengantar itu beliau mengatakan saya diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa memiliki sikap moderasi, menghargai pada siapapun berkomunikasi dengan baik dengan siapapun, sama seperti halnya kami diperintahkan salat dengan tujuh anggota (tubuh) kening, tangan, lutut, dan kaki," katanya.
Baca juga: Ratu Kalinyamat dan KH Abdul Chalim Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional
Menurut Kiai Asep, ayahnya dulu juga dikenal sebagai komunikator NU. Kiai Chalim yang mengudang para ulama-ulama untuk mendirikan Nahdlatul Ulama.
"Beliau yang menjadi komunikator kepada para ulama tetapi yang lebih penting dari itu beliaulah penggagas bahwa pertemuan para ulama itu agenda utamanya adalah kemerdekaan Indonesia dalam resolusi jihad," katanya.
Baca juga: Kunjungi Makam Ulama Besar NU, PAN Kagum dengan Sosok Kiai Abdul Chalim
Wakil Ketua MPR Yandri Susanto yang merupakan murid dari anak Kiai Chalim mengatakan bahwa gelar pahlawan tersebut sangat layak untuk diberikan. Kiai Chalim merupakan pejuang, ulama, dan juga politisi.
"Tidak banyak yang sesempurna kiai Abdul Chalim, dia politisi, dia ulama dan juga pejuang. Istilah saya ada tiga di beliau yaitu politisi pejuang dan ulama. Kenapa politisi dia pernah menjadi anggota MPR, kenapa dia pejuang karena dia yang ikut dalam resolusi jihad, dia mendirikan Nahdlatul Ulama, kenapa dia ulama karena dia pendakwah," pungkasnya.