Wartawan Diduga Diintimidasi saat Liput Firli Bahuri di Aceh, KPK: Kami Segera Cek ke Sana
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal memeriksa dugaan intimidasi terhadap wartawan yang hendak meliput kegiatan Ketua KPK Firli Bahuri di Aceh.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Nuryanti
Ia meminta izin untuk meliput terkait kegiatan kunjungan kerja Firli, serta meminta tanggapannya terhadap tudingan Firli mengulur waktu dari pemanggilan Polda Metro Jaya.
Firli sedianya sudah dipanggil Polda Metro Jaya untuk diperiksa dalam kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), namun ia justru terbang ke aceh dengan alasan Kunjungan Kerja.
Saat itu Firli enggan berkomentar akan kasus yang menjeratnya itu.
Mendengar jawaban tersebut, Umar bersama jurnalis lainnya menunggu setelah Firli selesai makan untuk kembali diwawancarai.
Namun, tak lama setelah itu justru datang seseorang dari rombongan Firli untuk mengingatkan Umar.
Ia diminta untuk tak mengambil foto dan video.
Tak lama setelah itu, kata Umar, dirinya kemudian dihampiri Polisi yang mengenakan baju preman.
Umar dipaksa agar membuka galeri ponselnya dan menghapus foto Ketua KPK tersebut.
"Saya menolak untuk menghapus, dan menanyakan apa hak Anda menyuruh saya untuk hapus foto, lalu dia menjawab dia polisi berhak meminta saya hapus foto itu," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.
Setelah pertemuan itu selesai digelar, Firli masih enggan berkomentar banyak.
Ia hanya menuturkan bahwa pertemuan dengan rekannya itu merupakan bagian dari tugasnya.
"Lho ini juga tugas, bertemu dengan kawan-kawan, kita ngopi aja kok," ucapnya, dikutip dari YouTube KompasTV.
(Tribunnews.com/Milani Resti) (Kompas.com/Rahel Narda)