Uskup Padang dan Ratusan Rohaniwan-Rohaniwati Hadiri Pertemuan IRRIKA di KBRI Vatikan
Uskup Keuskupan Padang Mgr Vitus R Solichin, SX, menghadiri pertemuan perkenalan Duta Besar LBBP Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uskup Keuskupan Padang Mgr Vitus R Solichin, SX, menghadiri pertemuan perkenalan Duta Besar LBBP Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono dengan para rohaniwan-rohaniwati yang berada di Roma.
Pertemuan diselenggarakan di KBRI Takhta Suci Vatikan di Roma pada akhir pekan lalu, Sabtu (18/11/2023).
Tak kurang dari 150 rohaniwan-rohaniwati yang tergabung dalam Ikatan Rohaniwan Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi Roma (IRRIKA) turut hadir.
Untuk diketahui saat ini tercatat ada 1568 rohawan-rohaniwati Indonesia di Italia yang ada di berbagai kota.
Satu di antara tanggung jawab KBRI Takhta Suci Vatikan adalah mengurusi mereka.
Ribuan rohawan-rohaniwati ini sedang tugas belajar, ada yang berkarya (di bidang pendidikan, kesehatan, mengurusi panti jompo dan juga anak-anak yatim piatu), dan ada yang berkarya di Vatikan serta menjabat sebagai pimpinan ordo, konggregasi atau tarekat.
Hadir pula dalam pertemuan itu Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) KBRI Roma, Lefianna H. Ferdinandus dan beberapa stafnya, serta para anggota Dharma Wanita baik KBRI Takhta Suci maupun Roma.
Menghadirkan Indonesia
Dalam pesannya Uskup Vitus mengingatkan agar para rohaniwan-rohaniwati baik yang berkarya maupun belajar, benar-benar menghadirkan Indonesia, wajah Indonesia yang majemuk, yang cinta damai, dan yang toleran.
Dengan kata lain, para anggota IRRIKA harus benar-benar "100 persen Katolik, 100 persen Indonesia", mengutip semboyan yang disampaikan Uskup Agung Semarang Mgr. Albertus Soegijapranata (1896-1963).
Soegijapranata, bagi umat Katolik Indonesia, adalah tokoh yang sangat istimewa. Ia adalah Uskup Agung pribumi pertama di Indonesia (1940).
Di bawah kepemimpinannya seluruh umat Katolik di Jawa menjadi pendukung dan pejuang Republik Indonesia yang masih belia.
Hal yang sama juga ditekankan oleh sesepuh IRRIKA, Romo Agustinus Purnama Sastrawijaya MSF yang sekarang menjabat sebagai Superior Jenderal MSF (Pemimpin Umum Kongregasi MSF).
Ia mengatakan, bahwa ke-Indonesiaan kita harus selalu melekat dalam diri kita dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari, di manapun kita berada.
Dalam bahasa yang lain, Dubes Takhta Suci, mengatakan walau di negeri orang, kita harus tetap menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Yakni yang jiwa raganya selalu mengedepankan kesetiakawanan dan solidaritas sosial yang tinggi tanpa harus mematikan hak-hak individu sesuai semangat demokrasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.