Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NU-Muhammadiyah Sebut Donasi dan Diplomasi Lebih Konkret Bantu Palestina Ketimbang Boikot Produk

PBNU dan Muhammadiyah nilai upaya bantuan kemanusiaan dan diplomasi internasional langkah yang paling konkret untuk membantu rakyat Palestina.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
zoom-in NU-Muhammadiyah Sebut Donasi dan Diplomasi Lebih Konkret Bantu Palestina Ketimbang Boikot Produk
DEVI RAHMAN / AFP
Para pengunjuk rasa membawa plakat yang menyerukan boikot terhadap produk dan perusahaan pro-Israel saat aksi unjuk rasa solidaritas terhadap rakyat Palestina di Yogyakarta pada 11 November 2023 - PBNU dan Muhammadiyah nilai upaya bantuan kemanusiaan dan diplomasi internasional langkah yang paling konkret untuk membantu rakyat Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai upaya bantuan kemanusiaan dan diplomasi internasional merupakan langkah yang paling konkret untuk membantu rakyat Palestina.

Ia membandingkan dengan langkah ajakan boikot terhadap produk-produk tertentu.

Menurut PBNU, aksi boikot dinilai tidak efektif untuk menghentikan agresi militer Israel ke Gaza, Palestina.

"Memberikan donasi bantuan kemanusiaan langsung serta usaha pemerintah Indonesia menggalang dukungan internasional di PBB agar serangan Israel dihentikan merupakan langkah yang paling nyata diperlukan untuk membantu meringankan beban penderitaan rakyat Palestina,” kata Ketua PBNU, KH Ahmad Fahrur Rozi melalui keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).

Ahmad mengimbau kepada masyarakat agar bisa berperan serta langsung dalam memberikan donasi bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Jika tidak mampu berdonasi, masyarakat bisa membantu dengan cara berdoa agar serangan Israel ke Palestina dihentikan.

Baca juga: Respons BPJPH soal Gerakan Boikot Produk yang Terafiliasi Israel

"Semoga doa kita dikabulkan Allah. PBNU sendiri secara khusus telah memerintahkan warganya untuk berdoa qunut nazilah," ujar Gus Fahrur.

Berita Rekomendasi

Mengenai aksi ajakan boikot terhadap produk-produk tertentu, masyarakat Indonesia diminta bijak dalam menyikapi aksi solidaritas tersebut.

Jangan sampai berbuat sesuatu yang justru bisa merugikan bagi masyarakat Indonesia sendiri.

"Seruan itu kan hanya berupa imbauan untuk menekan ekonomi Israel supaya mereka mau berhenti menyerang dan mengakui kedaulatan Palestina," kata dia.

Meski demikian, menurut Gus Fahrur, masyarakat tetap bisa memakai dan mengonsumsi produk-produk tersebut yang memang sudah berlabel halal.

"Barang halal ya tetap halal diperdagangkan, yang dilarang hanyalah upaya mendukung pro zionis,” ujarnya.

Para pengunjuk rasa membawa plakat yang menyerukan boikot terhadap produk dan perusahaan pro-Israel saat aksi unjuk rasa solidaritas terhadap rakyat Palestina di Yogyakarta pada 11 November 2023. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, tewas sejak 7 Oktober 2023. setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza.
Para pengunjuk rasa membawa plakat yang menyerukan boikot terhadap produk dan perusahaan pro-Israel saat aksi unjuk rasa solidaritas terhadap rakyat Palestina di Yogyakarta pada 11 November 2023. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, tewas sejak 7 Oktober 2023. setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza. (DEVI RAHMAN / AFP)

Pendapat senada juga disampaikan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Masyarakat diminta tetap bijak dan berhati-hati dalam menyikapi aksi solidaritas ajakan boikot terhadap produk-produk tertentu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas