Anggota Komisi IV DPR Kritik Mandeknya Pertumbuhan Ekonomi Maritim
Politisi PDI Perjuangan itu menilai semua potensi maritim belum dijabarkan dan dimanfaatkan dengan baik
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Pernyataan disampaikan Jokowi untuk menjawab kritikan calon presiden Ganjar Pranowo yang mengkritik tidak ada perubahan signifikan dalam ekonomi maritim Indonesia dalam 10 tahun terakhir.
Jokowi mengatakan, budi daya rumput laut Indonesia juga memiliki potensi besar apabila dikembangkan dengan baik. Menurut Jokowi diperlukan manajemen lapangan yang baik dalam mengelola sumber daya laut Indonesia. Selain itu juga diperlukan penungkatan skill nelayan.
"Memperbaiki skill nelayan untuk misalnya rumput laut memanage dengan manajemen modern sehingga dalam jumlah besar. Bisa masuk supply chain nasional. Bisa masuk ke supply chain global," pungkasnya.
Baca juga: PIS Ajak Tanam Bakau untuk Lestarikan Ekosistem Laut di Hari Maritim Nasional
Kata Menteri Kelautan dan Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono memberikan tanggapannya terkait adanya kritik soal pembangunan ekonomi maritim di Indonesia.
Diketahui, Calon Presiden (Capres) dari PDIP ini menyoroti perkembangan ekonomi maritim nasional yang dinilai tak berkembang signifikan.
Padahal, Presiden Joko Widodo sebelumnya memiliki misi untuk mendongkrak ekonomi dari sektor tersebut pada era kepemimpinannya.
Menteri Trenggono justru menilai, ucapan Ganjar hanya sebagai bentuk masukkan agar ekonomi maritim Indonesia menjadi lebih baik lagi.
"Saya mengikuti (yang diperbincangkan Ganjar) beliau kan menyoroti lebih ke arah itu tantangan. Menurut saya sudah sinkron, hanya bahasanya saja. Jadi seperti yang namanya tol laut dan sebagainya. Ini tidak ada kaitannya dengan kita," papar Menteri Trenggono saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (14/11/2023).
Ia melanjutkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini terus fokus dalam menjalankan program ekonomi biru untuk menghadirkan laut sehat serta mendorong produk perikanan sebagai solusi ketahanan pangan dunia.
Adapun, pembangunan ekonomi biru sektor kelautan dan perikanan berlandaskan 5 arah kebijakan.
Meliputi perluasan kawasan konservasi, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya ramah lingkungan, penataan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengelolaan sampah laut.
Lima strategi tersebut merupakan upaya KKP di bawah komando Menteri Sakti Wahyu Trenggono untuk memelihara ekosistem perikanan tetap sehat dengan menjaga kelimpahan stok ikan, dan mengentaskan persoalan sampah laut.
Menteri Trenggono dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan, Pemerintah melalui KKP tengah mengembangkan hilirisasi komoditas kelautan dan perikanan di dalam negeri. Salah satunya dengan membangun modelling budidaya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia