Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Debat? Pengertian, Fungsi, Tujuan, Ciri-ciri dan Contohnya

Inilah penjelasan mengenai debat, pengertian, tujuan, fungsi, hingga ciri-ciri dan contoh debat.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Apa Itu Debat? Pengertian, Fungsi, Tujuan, Ciri-ciri dan Contohnya
Freepik
Ilustrasi pelaksanaan Debat. Berikut penjelasan mengenai debat, pengertian, tujuan, fungsi, hingga ciri-ciri dan contoh debat. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah penjelasan mengenai debat, pengertian hingga ciri-ciri dan contoh debat.

Debat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) daring, merupakan pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Contohnya, seperti debat calon presiden yang mendapat perhatian dari masyarakat.

Seperti diketahui, sebentar lagi debat Capres-Cawapres 2024 segera dimulai.

Debat perdananya, dimulai pada 12 Desember 2023, dilanjut tanggal 22 Desember 2023.

Kemudian, debat ketiga dan keempat digelar pada 7 dan 14 Januari 2024.

Debat terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024, sebelum hari pencoblosan Pilpres 14 Februari 2024.

Berita Rekomendasi

Lantas, apa itu debat?

Baca juga: Pengamat Nilai Debat Cawapres Penting untuk Mengenal Kapasitas Calon Lebih Dalam

Pengertian Debat

Dikutip dari umsu.ac.id, debat adalah bentuk komunikasi yang terstruktur di mana dua atau lebih pihak secara aktif berargumen untuk atau melawan suatu masalah (topik) tertentu.

Dalam prosesnya, debat bukan hanya pertukaran pendapat biasa, melainkan proses yang dilakukan dengan aturan dan tujuan tertentu.

Bisa juga diartikan, debat adalah interaksi verbal antara dua atau lebih individu yang memiliki pandangan berbeda tentang suatu isu atau topik.

Sementara berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Fungsi Debat

- Mendorong Pemikiran Kritis

Debat melibatkan analisis mendalam tentang suatu masalah.

Hal ini mendorong peserta debat untuk memikirkan secara kritis, memeriksa fakta, dan mengembangkan argumen yang kokoh.

- Melatih Kemampuan Berbicara

Melalui debat, dapat membantu peserta dalam mengasah kemampuan berbicara mereka.

- Mengasah Kemampuan Mendengarkan

Mendengarkan dengan seksama menjadi kunci dalam debat, sehingga pendengar dapat menangkap argumen lawan dan merespons dengan tepat.

- Penguatan Rasa Percaya Diri

Capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Praowo Subianto.
Capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Debat Capres-Cawapres 2024 segera dimulai, digelar lima kali, dimulai pada 12 Desember 2023.(dok. kolase Tribunnews)

Tujuan Debat

- Memperoleh Informasi

Debat dapat membantu peserta memperoleh informasi mengenai berbagai pandangan dan pendapat tentang suatu topik.

- Mempertajam Argumen

Peserta dapat mengasah argumen dan melihat kelemahan serta kelebihannya sesuatu hal.

- Memengaruhi Pendapat

Debat dapat memengaruhi pandangan orang lain tentang suatu isu.

Apalagi jika argumennya kuat, bisa saja memengaruhi pendapat seseorang.

Baca juga: Tetap Ada Debat Cawapres, KPU Jelaskan Mekanismenya

Ciri-Ciri Debat

Dikutip Buku Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia di laman resmi Kemdikbud, berikut ini ciri-ciri debat:

- Terdapat dua sudut pandang, yaitu afirmatif atau pro (pihak yang menyetujui topik) dan negatif atau kontra (pihak yang tidak menyetujui topik).

- Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.

- Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.

- Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri.

- Sesi tanya jawab bersifat terbatas.

- Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.

Contoh Debat:

Topik: Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan

Pihak Pro (A)
Pendapat: penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan mempersiapkan mereka untuk dunia digital.
Apalagi dunia digital semakin modern.

Pihak Kontra (B):
Pendapat: terlalu banyak penggunaan teknologi dapat mengurangi interaksi sosial dan menghambat perkembangan kemampuan sosial siswa.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas