Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Panggung Rakyat, Aktivis HAM Singgung Demokrasi yang Alami Regresi dan Represi

Usman pun menilai, saat ini pengawasan rakyat melalui lembaga-legislatif tengah dilemahkan.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Di Panggung Rakyat, Aktivis HAM Singgung Demokrasi yang Alami Regresi dan Represi
Tribunnews.com/Fransiskus A
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Usman Hamid saat orasi dalam acara Panggung Rakyat yang diselenggarakan oleh Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Usman Hamid mengungkapkan Panggung Rakyat bertema Bongkar menjadi wujud kegelisahan sekaligus kesetiaan pada nilai-nilai luhur Republik Indonesia yang cinta pada keadilan dan kesejahteraan.

Hal tersebut disampaikan Usman dalam orasinya dalam acara Panggung Rakyat yang diselenggarakan oleh Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12/2023).

Di mana, acara itu turut dihadiri oleh belasan ribu massa, mulai dari milenial hingga Generasi Z.

"Kita di sini berkumpul karena demokrasi kita mengalami regresi, mengalami represi. Kebebasan berekspresi direpresi," tegas Usman.

Usman pun menilai, saat ini pengawasan rakyat melalui lembaga-legislatif tengah dilemahkan.

Bahkan, dugaan pengawasan kekuasaan melalui badan peradilan juga dikebiri.

Berita Rekomendasi

Dia lantas membeberkan kasus-kasus rakyat yang terjadi di pemerintaah saat ini.

"Kasus Haris Azhar, Budi Pego di Jawa timur, Bang Long di Rempang, Mama Yosepha di Papua, dan terakhir adalah kasus Butet Kartaredjasa memperlihatkan bahwa kekuasaan sedang resah karena rakyatnya mulai bicara," bebernya.

Bahkan, Usman menyidir penguasa yang terus ingin berkuasa memperpanjang kekuasaannya.

"Dengan melemahkan kebebasan berekpresi, melemahkan kontrol rakyat dan dengan mengkebiri badan badan peradilan seperti Mahkamah Konstitusi," jelasnya.

Bahkan, kata Usman, Presiden lewat mantan Ketua MK Anwar Usman meloloskan kepentingan salah satu pihak untuk menjadi cawapres.

Usman lantas meminta ribuan pengunjung yang memadati Stadion Madya GBK untuk meneriakkan dengan lantang 'lawan dinasti'.

"Kalau saya bilang selamatkan demokrasi, tolong teriak lawan dinasti," ucap Usman.

"Selamatkan demokrasi," teriak Usman.

"Lawan dinasti," teriak ribuan pengunjung Panggung Rakyat.

Adapun, Panggung Rakyat bertema Bongkar diisi dengan orasi beberapa tokoh seperti aktivis HAM Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri serta Rhenald Kasali.

Sosok seperti Zoemrotin K. Soesilo, Neng Rukka Sombolingi, Encep Arif Afandi, Yuniyanti Chuzaifah, Erry Riyana Hardjapamekas, Zenzi Suhadi, Karlina Supelli, A. Alex Junaidi, Surya Anta Ginting, Andreas Harsono, Danang Widoyoko, Ririn Sefsani, Neng Dara Affiah, Alif Nurlambang, Melki Sedek Huang, Muhammad Suhud, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, dan Ahmad Tomi Wijaya juga akan berorasi di acara yang sama.

Selain orasi, acara juga diisi musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud dan Horja Bius.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas