Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenhub Memanfaatkan Teknologi Pantau Angkutan Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Kementerian Perhubungan memanfaatkan teknologi dengan menggunakan kamera cctv dan data LHR di berbagai wilayah.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kemenhub Memanfaatkan Teknologi Pantau Angkutan Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024
Istimewa
Ilustrasi. Kementerian Perhubungan memanfaatkan teknologi dengan menggunakan kamera cctv dan data LHR di berbagai wilayah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

]TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan memberlakukan manajemen lalu lintas jalan dan penyeberangan mengantisipasi kepadatan yang akan terjadi pada masa libur natal dan tahun baru (Nataru).

Ditjen Hubdat akan menggunakan skema-skema cara bertindak yakni skema normal (Hijau), padat (Kuning) dan sangat Padat (Merah) dengan menyesuaikan jumlah kapal operasi dan kapasitas angkut kapal dengan jumlah reservasi tiket online.




"Atau berdasarkan monitoring Lalu Lintas Harian Rata-Rata kendaraan yang akan menuju pelabuhan dengan mengoptimalkan koordinasi dan kolaborasi dengan pihak Kepolisian, Dishub dan Badan Usaha Jalan tol serta stakeholder terkait lainnya," ujar Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Angkutan AMDK Diharapkan Tak Dilarang Beroperasi saat Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Alasannya

Selanjutnya, saat menghadapi situasi darurat atau cuaca ekstrem di penyeberangan akan dilakukan rapat koordinasi dan mengimbau terkait potensi cuaca ekstrem kepada para Kepala BPTD, KSOPP, Korsatpel, Syahbandar dan Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal Sungai, Danau, dan Penyeberangan.

Juga melibatkan operator kapal dan pelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan agar dapat melakukan hal sesuai tugas dan fungsinya demi menjamin keselamatan.

Pasang CCTV

Ahmad Yani menambahkan, pihaknya akan memanfaatkan teknologi dalam menciptakan kenyamanan pengguna jalan.

BERITA TERKAIT

"Peran teknologi sangat penting dalam menyukseskan angkutan Nataru, karena Angkutan Penyeberangan ini tidak lepas dari mobilisasi angkutan darat yang satu sama lainnya saling berkaitan, sehingga pelaksanaan monitoring pergerakan kendaraan-kendaraan angkutan darat baik melalui jalan nasional dan jalan tol secara online," katanya.

Ahmad menyebut, pihaknya memanfaatkan teknologi dengan menggunakan kamera cctv dan data LHR sehingga apabila ada anomali yang terjadi pemerintah dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dengan cepat dan tepat untuk melancarkan arus lalu lintas baik di pelabuhan dan jalan menuju pelabuhan.

Ditambahkannya, titik krusial penanganan arus pergerakan masyarakat yang menjadi prioritas pada musim libur Nataru 2024 pada akses keluar masuk simpul-simpul transportasi, pasar tumpah serta lokasi-lokasi wisata yang ada di daerah serta lokasi rawan longsor/bencana juga dapat dilakukan dengan teknologi.

Sedangkan di ruas jalan tol yang menjadi fokus penanganan pergerakan masyarakat yaitu di rest area dengan menerapkan manajemen dan pembatasan waktu masyarakat yang akan menggunakan rest area.

"Kemenhub memiliki Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia yaitu aplikasi untuk memantau informasi Angkutan dan Sarana Transportasi pada kegiatan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Sub Sektor Kementerian Perhubungan," katanya.

Aplikasi ini merupakan sistem informasi berbasis elektronik yang terintegrasi untuk pelaporan data operasional angkutan dan sarana transportasi terhadap kegiatan operasional transportasi di seluruh wilayah Indonesia.

"Masyarakat dapat mengunduh aplikasi Mitra Darat dan sering-sering mengecek aplikasi tersebut agar selalu mendapat info terupdate mengenai kondisi lalu lintas jalan dan cuaca. Selain itu, bisa juga mengecek kelayakan angkutan umum melalui Mitra Darat," tambah Ahmad Yani.

Kepada masyarakat yang akan melakukan perjalan jarak jauh juga diimbau untuk tidak menggunakan kendaraan sepeda motor karena rentan terhadap kecelakaan, gunakanlah angkutan umum resmi yang sudah disediakan dari terminal-terminal penumpang angkutan jalan.

"Gunakan jalur alternatif untuk menghindari kepadatan di jalur utama, waspadai kecelakaan di lokasi wisata karena faktor kontur jalan, alam/hujan atau pengemudi, Pembatasan angkutan barang dilakukan untuk menjaga kelancaran jalan dan keselamatan serta memanfaatkan alternatif moda transportasi lainnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas