Orasi di Panggung Rakyat, Aktivis HAM Ajak Generasi Muda Lawan Oligarki yang Tindas Rakyat Miskin
perlawanan terhadap oligarki dan kapitalisme harus segera dilakukan supaya rakyat miskin tidak terus menerus diinjak haknya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Surya Anta Ginting menyerukan generasi muda untuk melawan oligarki dan kapitalisme.
Pasalnya, dia menilai dua sistem politik yang tidak pro rakyat itu telah menindas masyarakat.
Menurut eks tahanan politik (Tapol) ini, perlawanan terhadap oligarki dan kapitalisme harus segera dilakukan supaya rakyat miskin tidak terus menerus diinjak haknya.
Baca juga: Di Panggung Rakyat, Aktivis HAM Singgung Demokrasi yang Alami Regresi dan Represi
Hal itu disampaikan Surya Anta saat orasi di Panggung Rakyat bertema Bongkar yang digelar Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12/2023).
Di mana, acara itu turut dihadiri oleh belasan ribu massa, mulai dari milenial hingga Generasi Z.
“Apakah kita akan terus diam? Apakah anda akan membiarkan oligarki berkuasa? Apakah anda akan membiarkan rakyat miskin terus diinjak-injak? Sekali lagi kita harus berteriak lawan!” kata Surya.
Baca juga: Organisasi Masyarakat Anti Dinasti dan Oligarki Siap Kawal Pemilu 2024 yang Aman dan Damai
“Lawan terhadap politik oligarki, lawan terhadap kapitalisme, lawan terhadap mereka yang membuat kita terus menerus berada di dalam ketertindasan,” sambung dia.
Surya mengatakan generasi muda berperan sebagai agen perubahan untuk menghentikan jalannya politik oligarki yang tengah berlangsung.
Dia juga meminta kelompok muda tidak hanya sekedar memilih calon pemimpin nasional tapi mereka juga harus membongkar keadaan politik saat ini yang telah melakukan penindasan terhadap rakyat.
Dengan melawan oligarki, kata Surya, maka masa depan yang lebih baik akan dirasakan masyarakat Indonesia.
Apalagi, menurutnya, kelompok muda memiliki kekuatan untuk mengakhiri praktik-praktik oligarki.
“Kalau kita ingin ada masa depan yang lebih baik, masa depan yang lebih cerah, kita bukan hanya sekadar harus memilih tapi kita berani berpikir bahwa di masa yang akan datang kita harus membongkar, bongkar, bongkar keadaan politik kita hari ini. Kekuatannya ada pada teman-teman sekalian,” tegas Surya.
Baca juga: Pengamat Sebut Ganjar-Mahfud Saling Melengkapi hingga Antitesa Oligarki
Lebih jauh, Surya menyebut, kesengsaraan yang dialami rakyat saat ini tak bisa dilepaskan dari keadaan masa lalu.
Maka, dia menyebut dinastik politik dan perbuatan koruptif yang masih terjadi adalah peninggalan dari watak pemerintahan Orde Baru.
“Teman-teman keadaan hari ini adalah akibat dari keadaan masa lalu. Rakyat miskin akibat dari keadaan masa lalu, banyak yang korupsi banyak yang menggunakan kekuasaannya demi dinasti politik akibat dari kita yang tidak sungguh-sungguh melawan Orde Baru,” terangnya.
Dia menambahkan banyaknya kasus-kasus pelanggaran HAM di berbagai daerah termasuk di tanah Papua merupakan akibat dari belum tuntasnya perlawanan terhadap penjahat HAM.
“Tas ini asli dari Papua. Lihat di sana ada tulisan Wasior, Wamena, ada kasus Paniai berdarah, ada kasus Biak berdarah, ada berbagai kasus pelanggaran HAM yang sampai hari ini tidak tuntas,” pungkas dia.
Adapun, Panggung Rakyat bertema Bongkar diisi dengan orasi beberapa tokoh seperti aktivis HAM Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri serta Rhenald Kasali.
Sosok seperti Zoemrotin K. Soesilo, Neng Rukka Sombolingi, Encep Arif Afandi, Yuniyanti Chuzaifah, Erry Riyana Hardjapamekas, Zenzi Suhadi, Karlina Supelli, A. Alex Junaidi, Surya Anta Ginting, Andreas Harsono, Danang Widoyoko, Ririn Sefsani, Neng Dara Affiah, Alif Nurlambang, Melki Sedek Huang, Muhammad Suhud, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, dan Ahmad Tomi Wijaya juga akan berorasi di acara yang sama.
Selain orasi, acara juga diisi musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud dan Horja Bius.