Saat Putra Wiji Thukul Bawakan Puisi Momok Hiyong: Apakah Ia Abadi, Demokrasi Dijadikan Bola Mainan
Pasalnya, Fajar Merah secara penuh semangat membacakan puisi ciptaan sang ayahanda berjudul 'Momok Hiyong'.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Momok hiyong momok hiyong,
Apakah ia abadi,
Dan tak bisa mati?
Momok hiyong momok hiyong,
Berapa ember lagi,
Darah yang ingin kau minum?
30 September 1996
Terlihat, Fajar Merah begitu bersemangat membacakan puisi tersebut dari atas panggung.
Ribuan penonton yang hadir di lokasi pun tampak begitu terpukau dengan puisi yang dibacakan Fajar tersebut. Mereka tak lupa merekam momen Fajar membacakan puisi dengan ponsel.
Selepas puisi di tutup oleh Fajar, ribuan penonton pun riuh bertepuk tangan meriah.
Usman pun berteriak untuk para korban pelanggaran HAM yang hilang, seperti Wiji Thukul dan para tokoh lainnya.
"Hidup korban, hidup rakyat," teriak Usman diikuti ribuan penonton.
Baca juga: YLBHI: Jokowi Gagal Tuntaskan Pelanggaran Berat HAM di Masa Lalu
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan mendengarkan sejumlah lagu-lagu perjuangan seperti 'Kaisar Sambo' hingga perlawan terhadap kekuasaan yang korup.
Sebagai informasi, acara akan diisi dengan orasi beberapa tokoh seperti aktivis HAM seperti Usman Hamid, budayawan Goenawan Mohamad, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, seniman Inayah Wahid, mantan petinggi KPK Laode Muhammad Syarif, hingga ekonom Faisal Basri serta Rhenald Kasali.
Sosok seperti Zoemrotin K. Soesilo, Neng Rukka Sombolingi, Encep Arif Afandi, Yuniyanti Chuzaifah, Erry Riyana Hardjapamekas, Zenzi Suhadi, Karlina Supelli, A. Alex Junaidi, Surya Anta Ginting, Andreas Harsono, Danang Widoyoko, Ririn Sefsani, Neng Dara Affiah, Alif Nurlambang, Melki Sedek Huang, Muhammad Suhud, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, dan Ahmad Tomi Wijaya juga akan berorasi di acara yang sama.
Selain orasi, acara juga diisi musisi tenar seperti Kotak, PAS Band, The Black Stones Band, Anto Baret & Andi Malewa, Iwa K, Young Lex & Friends, Tony Q, Marjinal, Endank Soekamti, Jamrud dan Horja Bius.