Akademisi dan Peneliti Bakal Kumpul di AICIS 2024, Bahas Peran Agama dalam Krisis Kemanusiaan Global
Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama menggelar The 23rd Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) tahun 2024.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
4. Ketegangan Agama dan Kemanusiaan Global.
5. Isu Gender, Spiritualitas, dan Minoritas;
6. Fiqh Siyasah tentang Perang dan Damai: Era Pasca Kolonial; dan
7. Kebijakan berbasis Maslahah Mursalah, Kesetaraan, dan Pemberdayaan.
Makalah yang masuk akan ditinjau oleh tim ahli pada 16-19 Januari 2024. Sementara hasilnya diumumkan pada 25 Januari 2024 melalui aplikasi Pusaka Kemenag yang bisa diunduh di Playstore dan AppStore.
“Makalah yang terpilih akan diundang untuk dipresentasikan pada AICIS 2024 yang berlangsung 1-4 Februari 2024,” kata Inung, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Inung menjelaskan bahwa AICIS 2024 memiliki lima kegiatan utama, yaitu: Plenary Session, Parallel Session, On Stage Discussion, 1st Southeast Asia Religious Leaders Summit, dan Declaration of Semarang Charter.
Selain itu, ada pula agenda lain, seperti Islamic Culture and Civilization Expo, Islamic Higher Education Expo and Journal Clinique, Semarang Cultural Trip, Semarang Halal Food Festival, dan Penanaman Pohon Perdamaian.
Ada sejumlah pembicara kunci dari berbagai negara di dunia yang diundang, di antaranya Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, New York University Prof. Dr. Ismail Fajri Alatas, Universitas Malaya Prof. Rahimin Afandi bin Abdul Rahim, Humboldt University Berlin Prof. Dr. Claudia Saise, Curtin University Prof. Dr. Dora Marinova dan Middle East Institute National University of Singapore Fazlur Rahman bin Kamsani.
Lalu, Qatar University Dr. Ibrahim Al Ansari, Presiden AMAN Prof. Dr. Kamaruzaman dan Menteri Agama Malaysia 2018-2020 Dr. Mujahid Yusof Rawa.
Inung menargetkan ada 1.206 peserta yang berpartisipasi dalam AICIS 2024, termasuk peserta domestik dan internasional, baik peserta aktif maupun pengamat.
"Pelaksanaan AICIS bersifat hybrid (offline dan online), yang akan dibagi ke dalam 44 panel dengan tiga bahasa pengantar utama, yakni Arab, Inggris, Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Kepala Subdit Kelembagaan dan Kerja Sama Thobib Al Asyhar menjelaskan, AICIS 2024 tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga tempat untuk merancang konsep perdamaian, membangun harmoni, dan mencari solusi terhadap krisis kemanusiaan.
Baca juga: Anggaran Pendidikan 2024 Naik 19,7 Persen, Kemenag Fokuskan untuk Pendidikan Islam
Selain pameran peradaban Islam, juga diselenggarakan Religious Leaders’ Summit, yang melibatkan pemimpin agama lintas agama untuk membicarakan isu-isu aktual krisis kemanusiaan global serta memberikan rekomendasi terhadap krisis tersebut.