Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Firli Tak Hadiri Acara Hari Antikorupsi Sedunia Meski Sudah Diundang KPK, Kuasa Hukum: Sakit Flu

Kuasa hukum Firli Ian Iskandar mengungkap alasan kliennya tak hadir saat acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Firli Tak Hadiri Acara Hari Antikorupsi Sedunia Meski Sudah Diundang KPK, Kuasa Hukum: Sakit Flu
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Firli Bahuri usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2023). Firli diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Firli Bahuri meminta semua pihak menghormati asas praduga tak bersalah usai di periksa untuk pertama kalinya setelah ditetapkan sebagai tersangka. Tribunnews/Jeprima 

Ali mengatakan, undangan untuk menghadiri peringatan Hakordia tidak ditujukan ke masing-masing orang secara khusus, melainkan seluruh pegawai, pimpinan, dan anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Menurut Ali, meskipun saat ini Firli tengah diberhentikan sementara oleh Presiden Joko Widodo, Firli masih berstatus insan KPK nonaktif.
Namun demikian, Ali mengaku pihaknya tidak mengetahui alasan Firli tidak menghadiri Hakordia 2023.

“Enggak tahu. Karena memang kita kan mengundang seluruh insan KPK. Diundang semua untuk mengikuti acara ini,” tutur Ali.

Sebagai informasi, peringatan Hakordia 2023 dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara. Selain Presiden Jokowi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST. Burhanuddin, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Selain itu, para Menteri Kabinet Indonesia Maju juga terpantau hadir.

Dalam forum itu, Jokowi menyebut di Indonesia sudah banyak sekali pejabat di lingkungan DPR RI, DPRD, menteri, kepala daerah, dan swasta yang dipenjara karena korupsi sejak 2004 sampai 2022.

Baca juga: Kubu Firli Kaitkan Penetapan Tersangka Pemerasan dengan Perkara M Suryo, Polisi: Dalil Pemohon Sesat

Meski demikian, kata Jokowi, pada kenyataannya korupsi masih saja terjadi. Karena itu, ia menilai perlu adanya perbaikan menyeluruh.
"Dengan begitu, banyaknya orang pejabat yang sudah dipenjarakan apakah korupsi bisa berhenti? Berkurang? Ternyata sampai sekarang pun masih kita temukan banyak kasus korupsi," kata Jokowi.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas