Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut Kehidupan Prajurit TNI adalah Pengabdian dan Pengorbanan, Prabowo: Ikhlas dan Ikhlas

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa kehidupan prajurit akan selalu berkaitan dengan pengabdian dan pengorbanan pada bangsa.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Sebut Kehidupan Prajurit TNI adalah Pengabdian dan Pengorbanan, Prabowo: Ikhlas dan Ikhlas
HUMAS KEMHAN/HO
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meresmikan ruang makan Taruna Husein di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa kehidupan prajurit akan selalu berkaitan dengan pengabdian dan pengorbanan pada bangsa dan negara.

Kedua hal itu, menurut Prabowo, tidak hanya dilakukan pada saat masih aktif bertugas, tetapi bersifat selamanya dan terus menerus.

"Kehidupan seorang prajurit adalah kehidupan pengabdian dan pengorbanan terus menerus Saudara-saudara sekalian," ungkap Prabowo dalam sambutannya saat menghadiri acara 'Reuni Emas 50 Tahun Cadaka Dharma: Menguak Memori, Merajut Silaturahmi' yang digelar di Akmil, Magelang, Rabu (13/12/2023).

Pesan tersebut disampaikan Prabowo khususnya kepada para taruna-taruni Akmil agar mereka senantiasa ikhlas dan siap berkorban untuk negeri ini.

"Ikhlas, dan ikhlas saya kira ciri-ciri lulusan Lembah Tidar. Ikhlas di saat kita masih muda, tidak punya apa-apa, kita siap memberi harta kita. Milik kita yang paling berharga yaitu jiwa raga kita. Kita siap memberikan kepada negara," sambung Prabowo.

Ia lantas menyinggung dan memberi contoh bagaimana para purnawirawan TNI-Polri yang merupakan alumni Akabari 1970-1973, dan turut hadir pada acara yang sama, telah memberikan bukti atas pengabdian dan pengorbanan kepada negara selama mereka aktif bertugas menjadi personel TNI.

"Boleh tanya tokoh-tokoh ini. Dari sekian tahun, berapa tahun mereka bisa berkumpul (menghabiskan waktu) dengan istri dan anaknya. Lebih banyak mereka di dalam tugas-tugas, yang kadang tidak jelas di mana, kadang-kadang istri pun tidak tahu mereka harus berangkat kemana," sambung Prabowo.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, Prabowo memotivasi para taruna dan taruni Akmil untuk terus yakin bahwa jalan kehidupan dan pengabdian yang mereka pilih saat ini untuk menjadi seorang TNI adalah hal yang mulia dan menjadi suatu kehormatan.

"Tapi, yakinlah pengabdian kita, profesi kita adalah profesi yang mulia. Profesi yang penuh kehormatan. Pengabdian kepada bangsa dan rakyat yang kita cintai. Itu adalah arti dari pengabdian kita," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo mengungkap, untuk menjadi seorang taruna maupun taruni di Akademi Militer tidaklah mudah.

Pasalnya, mereka harus melalui serangkaian ujian dan tes hingga akhirnya dinyatakan bisa mengikuti pendidikan di Akademi Militer (Akmil).

Untuk itu, Prabowo menyebut para taruna dan taruni Akmil sebagai orang-orang yang terpilih.

"Saudara-saudara, para taruna-taruni ini adalah ksatria-ksatria yang dipilih dari seluruh rakyat Indonesia. Pemuda-pemudi terpilih. Terpilih kecerdasannya, terpilih fisiknya, terpilih kepribadiannya, dan di Lembah Tidar ini, kalian akan digembleng," ungkap Prabowo.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri acara reuni emas Akabri tahun 1970-1973 di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Rabu (13/12/2023) siang.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri acara reuni emas Akabri tahun 1970-1973 di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Rabu (13/12/2023) siang. (Dokumentasi Humas Kemenhan)

"Dan pada saatnya kalian akan dididik untuk memimpin. Memimpin prajurit-prajurit kita, memimpin prajurit-prajurit Indonesia di dalam pertempuran," sambungnya.

Lebih lanjut, Prabowo berpesan kepada para taruna dan taruni Akmil untuk giat belajar serta berlatih agar kelak mereka menjadi personel TNI yang dapat diandalkan negara untuk menjaga kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.

Pasalnya, tidak ada negara yang mampu bertahanan dari gangguan apabila tentaranya lemah. Selaras dengan hal itu, para prajurit dan tentara di indonesia harus dipimpin oleh para pimpinan TNI, yang kata Prabowo, juga harus kuat. Untuk itulah, Akmil hadir untuk mendidik mereka menjadi calon pemimpin di masa depan.

"Saudara-saudara sekalian, kita bangsa yang tidak suka perang, kita bangsa yang cinta damai. Tapi, demi kemerdekaan, demi kedaulatan, kita harus rela bilamana ada yang ingin menjajah kita, ada yang ingin menduduki kita, ada yang ingin merampas kekayaan dan hak-hak kita," jelasnya.

"Tidak ada negara yang kuat, tidak ada negara yang survive tanpa tentara yang kuat. Tidak ada tentara yang kuat tanpa pemimpin-pemimpin tentara yang kuat, tanpa perwira-perwira yang kuat, karena itu nikmatilah masa-masamu di sini," sambung Prabowo.

Baca juga: Hadiri Reuni Akbar Akabri 1970-1973, Prabowo Makan Siang Hingga Nyanyi Bareng SBY

Para taruna dan taruni Akmil juga diharapkan oleh Prabowo untuk meneladani setiap hal-hal baik dan prestasi yang telah ditorehkan oleh para senior mereka. Prabowo berharap, hal-hal itu dapat dijadikan sebagai motivasi.

"Serap ilmu yang diberikan, lihat dan contoh putra-putri terbaik bangsa. Mereka tidak pernah berhenti berbakti kepada negara dan bangsa. Sampai hari ini, mereka tetap berbakti kepada negara dan bangsa. Ini adalah hasil gemblengan Lembah Tidar," pungkasnya.

Selain Menhan Prabowo, acara ini turut dihadiri oleh Alumni Akabri 1970-1973 di antaranya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto (Panglima TNI periode periode 2006-2007), serta Jenderal Pol (Purn.) Sutanto (Kapolri periode 2005-2008).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas