Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

28,1 Juta Orang Tak Peroleh Energi Cukup, Badan Pangan Nasional Ingatkan Investasi Gizi Anak

Analis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional Febrina Cholida mengingatkan pentingnya gizi yang cukup untuk anak-anak.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in 28,1 Juta Orang Tak Peroleh Energi Cukup, Badan Pangan Nasional Ingatkan Investasi Gizi Anak
istimewa
Analis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional Febrina Cholida (kanan). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka Prevalence of Undernourishment (PoU) tahun 2022 menunjukkan sebanyak 28,1 juta jiwa (10,21 persen) penduduk Indonesia mengkonsumsi energi yang kurang dari standar minimum untuk hidup sehat, aktif, dan produktif.

Sementara berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) tahun 2022, masih terdapat 74 kabupaten dan kota yang rentan rawan pangan.

Menanggapi hal ini, Analis Ketahanan Pangan Badan Pangan Nasional Febrina Cholida mengingatkan pentingnya gizi yang cukup untuk anak-anak.

"Perlunya investasi kesehatan gizi pada anak sepanjang 8.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kita bicara idealnya, ya itu akan sampai sekitar usia 21 tahun," ujar Febrina melalui keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).

Hal tersebut diungkapkan Febrina pada podcast dengan tema “Pangan Sumber Protein Hewani untuk Pemenuhan Gizi Anak Sekolah” yang digelar Aruna dan Badan Pangan Nasional.

Dirinya mengungkapkan upaya intervensi gizi pada 1.000 HPK telah dilakukan secara optimal oleh pemerintah dan berbagai pihak yang lain.

BERITA TERKAIT

Melalui program SARASEHAN atau Silaturahmi Nelayan Aruna, Aruna mengedukasi para istri nelayan untuk mengambil sebagian kecil dari hasil tangkapan suami mereka untuk diolah menjadi hidangan bergizi bagi anak-anak.

"Investasi di 1,000 HPK kritikal sudah banyak didukung oleh kebijakan di banyak negara, tetapi investasi kesehatan dan gizi selama 7,000 hari ke depan juga penting, terutama untuk mempertahankan hasil investasi di 1,000 HPK," kata Febrina.

"Memberikan kesempatan untuk mengejar ketinggalan, dan mengatasi fase-fase kerentanan, khususnya pubertas, percepatan pertumbuhan, dan perkembangan otak pada masa remaja," tambahnya.

Serupa dengan pernyataan visi Aruna untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat maritim dunia pada 2045, Badan Pangan Nasional pun memiliki visi untuk mewujudkan generasi emas pada tahun 2045 mendatang.

"Kami berupaya untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pangan dan gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak melalui kegiatan SARASEHAN," kata Co-Founder dan CSO Aruna, Utari Octavianty.

Seperti diketahui, protein hewani memiliki komposisi asam amino esensial yang lebih lengkap dibandingkan protein nabati.

Baca juga: Kisah Bocah Penderita Gizi Buruk di Pangandaran, Kabur Usai Disiksa Orangtua Lalu Ditemukan Warga

Protein hewani juga kaya akan mikronutrien, seperti vitamin B12, vitamin D, DHA, zat besi, dan zink, yang terkandung dalam telur, susu, dan olahan protein lainnya, seperti ikan dan daging.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas