Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memuji mantan pengawal Presiden Jokowi, Brigjen Faisol Izzudin Karimi, sebagai salah satu prajurit terbaik TNI Angkatan Darat karena menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakencana Bogor.

Pasalnya, menurut Prabowo, peran Korem 061/Suryakencana Bogor merupakan satuan yang cukup strategis lantaran memiliki sejumlah instalasi vital salah satunya Istana Presiden.

Adapun hal itu Prabowo ungkapkan pada saat memberikan sambutan kepada tamu undangan yang hadir dalam acara peresmian sumber air bersih di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023) dan salah satu yang hadir adalah Brigjen Faisol.

"Dan yang jadi Danrem disitu pasti orang terbaik dari (TNI) Angkatan Darat biasanya," ujar Prabowo

Tak hanya itu, bahkan dalam kesempatan tersebut Prabowo sempat berdoa bintang Fasiol Izzudin bisa bertambah setelah kini menjabat sebagai Danrem Suryakencana.

Saat mendengar hal itu, Fasiol yang saat itu hadir dengan seragam loreng lengkap beserta tongkat komando langsung merespons ucapan Prabowo itu dengan mengucapkan terima kasih.

"Brigjennya masih baru masih segar. Mudah-mudahan nanti bintangnya masih tambah lagi, kalau firasat saya mungkin akan tambah lagi," ucap eks Danjen Kopassus tersebut.

"Siap terima kasih, Bapak, amin," saut Fasiol.

Sebagaimana diketahui Faisol sebelumnya pada saat berpangkat Kolonel, ia sempat menjabat sebagai Komandan Grup A Paspampres yang bertugas melakukan pengamanan fisik jarak dekat kepada Presiden Jokowi.

Kemudian, Faisol mendapat promosi jabatan sebagai Danrem Suryakencana Bogor yang berada di bawah Kodam III/Siliwangi berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin 2546/XII/2023 tertanggal 15 Desember 2023.

Sebagaimana dilansir Kompas.com, berikut adalah profil Faisol Izuddin Karimi.

Baca juga: Profil Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kini Jabat Karopenmas Polri Gantikan Brigjen Ahmad Ramadhan

Jenderal termuda

Faisol adalah perwira tinggi TNI Angkatan Darat kelahiran Gresik, Jawa Timur, 22 April 1977.