Komitmen NU Peduli Bantu Warga Terdampak Gempa di Sumedang
NU Peduli menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Jumat (5/01/2024).
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
Saat ini, ia mengatakan pihak-pihak terkait seperti NU Peduli Sumedang dan NU Peduli PBNU yang merupakan kolaborasi antara LPBINU dan LAZISNU tengah merencanakan langkah-langkah pascatanggap darurat yang berkelanjutan.
Upaya ini, terangnya, selalu dilakukan oleh Tim NU Peduli, termasuk pada musibah gempa Cianjur tahun 2022 lalu. Hingga kini, pihaknya masih terus melakukan pemberian bantuan kepada korban terdampak gempa Cianjur, seperti pemberdayaan ekonomi.
“Kita tidak hanya berhenti sampai masa tanggap darurat. Terakhir di Cianjur, misalnya. Sampai sekarang pun, program kita masih berjalan terutama dalam bidang pemberdayaan ekonomi, yang secara spesifik adalah pemberian bantuan untuk ternak kambing. Ini bisa kita jadikan referensi untuk melakukan upaya pascatanggap darurat,” bebernya.
Plt Ketua LPBI PBNU, Maskut Candranegara menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi intensif secara periodik, termasuk dalam hal pelaporan distribusi dan penanganan bencana di lapangan.
“Mulai hari ini membuat perencanaan untuk pascatanggap darurat bencana. Dari sini, nanti hasil asesmen akan diolah dan didiskusikan dengan NU Peduli Sumedang dan aksinya nanti akan dilaporkan ke NU Peduli PBNU,” tuturnya.
Merespons hal itu, Ketua LPBI Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, Dadang Sudraja menyatakan selain mengerahkan bantuan pada masa tanggap darurat saat ini, pihaknya juga merancang pendekatan baru memasuki fase pascatanggap darurat. Fokusnya adalah memastikan hak-hak dasar pengungsi terpenuhi.
“Kami mencoba dengan teman-teman LPBINU Sumedang untuk merancang satu model pendekatan, kali ini yang harus kita perhatikan adalah pascatanggap darurat. Ingin memastikan hak-hak dasar pengungsi terpenuhi,” ujarnya.
Dadang pun berharap ketika anak-anak kembali bersekolah akan ada program dukungan psikososial dari dinas pendidikan. Pihaknya mengaku akan mengintervensi lembaga pendidikan untuk memberikan pendampingan terhadap para siswa agar tidak mengalami trauma.
Pihaknya juga berencana untuk mengembangkan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK). Program ini bertujuan, salah satunya untuk menyiapkan masyarakat agar memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Kami punya banyak SDM lokal, teman-teman NU lokal akan terus hadir untuk membantu masyarakat,” kata Dadang.
Baca juga: Sumedang Kembali Diguncang Gempa Sore Tadi saat Turun Hujan
Menurutnya, walaupun Indonesia diciptakan ‘ketika Tuhan tersenyum’, namun banyak ancaman bencana. “Jadi masyarakat juga harus bisa mitigasi dan adaptasi,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi mengguncang Sumedang, Jawa Barat pada Ahad (31/12/2023). Gempa terjadi sampai tiga kali, yakni gempa bermagnitudo M4,1 pada pukul 14:35:34 WIB, magnitudo M3,4 pada pukul 15:38:10 WIB, dan bermagnitudo M4,8 pada pukul 20:34:24 WIB.
Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Sumedang, terdapat 10 orang korban yang mengalami luka ringan dan sebanyak 1.005 unit bangunan rusak. Sebanyak 766 unit bangunan mengalami rusak ringan, 121 unit rusak sedang, dan sisanya sebanyak 118 unit mengalami rusak berat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.