Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB Prediksi Musim Kemarau 2024 Tidak Terlalu Panjang, Kebakaran Hutan dan Lahan Lebih Minim

BNPB dan BMKG memprediksi musim kemarai pada 2024 tidak akan panjang, sehingga kebakaran hutan dan lahan akan lebih minim.

Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in BNPB Prediksi Musim Kemarau 2024 Tidak Terlalu Panjang, Kebakaran Hutan dan Lahan Lebih Minim
Tangkapan Layar YouTube BNPB Indonesia
Suharyanto saat di Ruang Pusdalops BNPB - BNPB dan BMKG memprediksi musim kemarai pada 2024 tidak akan panjang, sehingga kebakaran hutan dan lahan akan lebih minim. 

"Tapi, kalaupun terjadi, kita sudah punya pengalaman untuk menangani," imbuhnya.

Suharyanto menegaskan, yang terpenting adalah satuan tugas (satgas) darat harus bergerak lebih cepat ketika kebakaran terjadi.

Sehingga, tidak hanya mengandalkan operasi udara untuk memadamkan api.

"Intinya, kita harus lebih cepat duluan dan tidak mengandalkan operasi udara, tapi satgas darat itu harus cepat, jadi api sebelum besar sudah dipadamkan duluan," ungkap Suharyanto.

"Dan teknologi modifikasi cuaca juga sangat membantu," pungkasnya.

Antisipasi Kekeringan dan Kekurangan Air

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Maluku di VIP Bandara Internasional Pattimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (12/1/2023). - BNPB dan BMKG memprediksi musim kemarai pada 2024 tidak akan panjang, sehingga kebakaran hutan dan lahan akan lebih minim.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Maluku di VIP Bandara Internasional Pattimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (12/1/2023). - BNPB dan BMKG memprediksi musim kemarai pada 2024 tidak akan panjang, sehingga kebakaran hutan dan lahan akan lebih minim. (Dokumentasi BNPB)

Suharyanto juga menjelaskan cara mengantisipasi jika nantinya ada kekeringan hingga kekurangan air di berbagai daerah.

Menurut Suharyanto, dalam menangani kekurangan air, pemerintah daerah juga harus turut beperan aktif agar tidak terjadi kekeringan bekepanjangan.

Berita Rekomendasi

"Di samping ada kebakaran hutan dan lahan, juga ada kesulitan air. Nah, kesulitan air ini kan harus dilakukan sebelumnya, ini pemerintah daerah harus proaktif," jelasnya.

Dalam hal ini, dijelaskan Suharyanto, BNPB membantu pendampingan hingga anggaran.

"Contoh misalnya di Gunung Kidul, itu setiap tahun namanya Gunung Kidul selalu kesulitan air, kalau kita terjebak situasi itu kan tidak maju-maju, makannya kan sekarang teknologi semakin tinggi ya, dibuatlah sumur yang dalam."

"Kalaupun tidak bisa dibuat sumur yang dalam, dialirkan dari mata air yang jauh, dibuat bak-bak penampungan. Kalau tidak bisa juga, dibuat tanki-tanki air, ya itu tugasnya BNPB dengan pemerintah daerah membantu itu."

"Sehingga, pada saat terjadi El Nino, kekeringan air, masyarakat ada solusinya," jelas Suharyanto.

(Tribunnews.com/Rifqah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas