KLHK Pastikan Pemerintah RI Terus Berkontribusi Dalam Upaya Pengendalian Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyebut pemerintah berkomitmen dalam upaya global pengendalian perubahan iklim.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk dapat berkontribusi dalam upaya global pengendalian perubahan iklim, dengan tetap menjaga kepentingan bangsa Indonesia.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyebut, kerja sama pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk terus menguatkan aksi nyata, dalam penanganan perubahan iklim dan pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) pun membuahkan berbagai capaian.
Selain itu tentunya didukung dengan data dan informasi yang akurat, transparan dan kredibel.
Data terkait dengan tingkat pengurangan emisi GRK misalnya, dapat dilaporkan bahwa dari hasil perhitungan inventarisasi GRK nasional menunjukkan tingkat emisi GRK di tahun 2022 sebesar 1.220 Mton CO2e yang diperoleh dari masing-masing kategori/sektor.
Demikian juga untuk keberhasilan di sektor lain seperti FOLU (Forestry and Other Land Use).
Dengan memperhatikan hasil permantauan perubahan tutupan hutan dari tahun 2020 dan 2021, dapat dilihat bahwa Angka Deforestasi Netto Indonesia tahun 2021-2022 mengalami penurunan sebesar 8,4 persen.
Menteri Siti menjelaskan hal itu terjadi karena dinamisnya perubahan penutupan lahan akibat aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan.
Sehingga mengakibatkan hilangnya penutupan hutan atau penambahan penutupan hutan karena penanaman.
“Sebagai gambaran umum, data deforestasi mulai periode tahun 1996-2000 hingga periode tahun pemantauan 2020-2021 menunjukkan bahwa deforestasi berhasil diturunkan pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir yaitu pada angka 0,11 juta ha. Kemudian, data tahun 2022 menunjukkan angka deforestasi yang lebih menurun lagi hingga 104 ribu hektar dan di tahun 2023 juga lebih menurun lagi," kata Menteri Siti dalam keterangannya, Jumat (12/1/2024).
Lebih lanjut, Menteri Siti menyampaikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2023 berhasil ditekan lebih kecil dibandingkan tahun 2019 dengan pengaruh El Nino yang hampir sama, bahkan kondisi 2023 lebih kering.
Kondisi ini diantisipasi melalui berbagai upaya pencegahan karhutla sejak awal tahun dan secara konsisten dilakukan berbagai upaya untuk mencegah karhutla, mulai dari monitoring hotspot, penetapan kebijakan, aksi-aksi di lapangan baik aksi pencegahan, pemadaman, hingga penegakan hukum.
“Hal ini dapat menjadi indikasi adanya keberhasilan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang efektif. Keberhasilan ini dicapai melalui keterpaduan dan kolaborasi para pihak dalam pengendalian karhutla,” ujar dia.
Menteri Siti melanjutkan, Indonesia juga berhasil memitigasi dampak El Nino.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia