AS-Inggris Gempur Yaman, Baznas Pastikan Pasokan Bantuan ke Palestina Tidak Terganggu
Amerika Serikat dan Inggris kembali melancarkan serangan terbarunya terhadap kelompok Houthi di Yaman pada Senin (23/1/2024).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amerika Serikat dan Inggris kembali melancarkan serangan terbarunya terhadap kelompok Houthi di Yaman pada Senin (23/1/2024).
Serangan gabungan AS-Inggris tersebut sebagai respons atas serangan dari Houthi terhadap kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad memastikan peningkatan eskalasi di Timur Tengah tidak mengganggu penyaluran bantuan ke Gaza, Palestina.
"InsyaAllah enggak (terpengaruh). Karena kita sudah punya jaringan dengan Mesir," ujar Noor di Kantor Baznas, Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Selama ini Baznas telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga besar di Mesir untuk mempermudah penyaluran bantuan bagi masyarakat Palestina.
Baca juga: Houthi Sebut Serangan AS-Inggris Buat Rakyat Yaman Makin Kuat
Lembaga tersebut di antaranya Mishr Al-Kheir, Bayt Zakat Wa As-Shadaqat, serta Egyptian Red Crescent Society (Hilal Ahmar Mesir).
Bantuan tersebut, kata Noor, diberikan melalui jalur Rafah, yakni yang melalui Mesir.
Baca juga: AS Kembali Gempur Situs Kelompok Houthi Yaman, Bertekad Terus Luncurkan Serangan Balasan
"Masih Rafah, kami takut kalau transfer uang langsung ke orang-orang Palestina itu nanti malah sulit. Dia mau beli barangnya di mana," jelas Noor.
Hingga kini, Baznas telah mengumpulkan dana bantuan untuk Palestina sebesar Rp213 miliar.