Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rapat Kerja Daerah KCBI Banten Susun Strategi Atasi Penurunan Umat Buddha di Indonesia

Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Provinsi Banten menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD, Sabtu (17/2/2024).

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Rapat Kerja Daerah KCBI Banten Susun Strategi Atasi Penurunan Umat Buddha di Indonesia
HO/IST
Peserta Rakerda DPD Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Provinsi Banten, Sabtu (17/2/2024). 

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Provinsi Banten menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD, Sabtu (17/2/2024).

Rakerda tersebut dilangsungkan di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Laboratorium Dharma STABN Sriwijaya, Tangerang Banten.




Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne KCBI.

Setelahnya dilanjutkan kata sambutan dari Ketua DPD KCBI Provinsi Banten Dr Th Yuriani MPd.

Yuriani menjelaskan, pada kesempatan itu pihaknya menghadirkan sejumlah pakar Buddhis untuk menjadi pemantik menyoroti Penanganan terhadap Isu-isu Kritis Penurunan Signifikan Komunitas Buddhis.

"Mekanismenya, setelag kita melakukan diskusi pagi hari ini, nanti tim akan merumuskan ke dalam program kerja untuk dilaksanakan,” terang Yuriani.

BERITA TERKAIT

Pemantik yang pertama adalah Dewan Pakar DPD KCBI Banten yang juga Ketua Perkumpulan Boen Tek Bio Tangerang Dr. Ruby Santamoko, S.Ag., M.M.Pd.

“Kita perlu melakukan studi banding terkait tata kelola manajemen sekolah minggu Buddhis (SMB), ambil contoh di Dhammavihari Buddhist Studies Cengkareng. Di sana murid SMB tembus 500 siswa per-minggu. Setiap minggu para guru selesai mengajar langsung rapat untuk membahas apa yang diajarkan di minggu depannya. Selain itu juga ada sistem rapat untuk para siswa dan para guru SMB juga diberikan honor secara profesional,” terang Ruby Santamoko.

Pemantik kedua adalah Ketua Dewan Pakar DPD KCBI Banten Dr. Sapardi, S.Ag., M.Hum, yang juga Ketua STABN Sriwijaya Tangerang Banten, terkait dengan Pendidikan Keagamaan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

“Menteri Agama RI pada bulan Desember yang lalu telah melaunching pendidikan Keagamaan Buddha Formal Dhammasekha. Dirjen Bimas Buddha menargetkan terwujudnya 100 Dhammasekha di Indonesia ini dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Oleh karena itu, adalah momentum kesempatan emas untuk kita bersama-sama mewujudkannya,” ungkap Sapardi.

Adapun pemantik ketiga adalah Dewan Pakar DPD KCBI Banten Dr. Muljadi Thio, S.Kom., M.M., MBA yang juga pendiri Sekolah Dhammasekha Karuna di Lemo Tangerang Banten.

“Kita harus punya target setiap umat Buddha bergelar S1. Kita sebagai seorang cendekiawan dapat melaksanakan kampanye media sosial, saya pribadi memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ajaran Buddha Dharma melalui media sosial. Selain itu rencana dibentuknya Diklat Konseling menurut saya sangat tepat dengan kebutuhan saat ini” terang Muljadi.

Baca juga: Wamenag Sebut Peran Pemuda Buddhis Sangat Besar dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Pemantik keempat adalah Dewan Pakar DPD KCBI Banten yang juga Rektor Universitas Buddhi Dharma Tangerang Banten Dr. Limajatini, S.E., M.M., BKP.

“Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan Saddha/keyakinan di kalangan umat Buddha Indonesia khususnya kaum muda. Ada tantangan yang saya temui terkait penyetaraan ijazah sekolah Dhammasekha, ini yang harus kita soroti. Selain itu dari diri kita sendiri juga harus bangga sebagai umat Buddhis,” ungkap Limajatini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas