Mencermati Pernyataan Jokowi Ingin Jadi Jembatan Semua Parpol, NasDem Bakal Khianati Perubahan?
Pertemuan yang berlangsung selama hampir dua jam itu menimbulkan beragam spekulasi. Namun, bagi Jokowi pertemuan itu merupakan pertemuan politik biasa
Editor: Muhammad Zulfikar
"Sebagai warga negara yang baik, ketua partai besar bagian dari pemerintah sekarang, tentu tidak mungkin dihindari," ujar Sudirman Said.
Sudirman Said menerangkan bahwa dalam pertemuan tersebut, tidak ada pembahasan yang esensial mengenai Partai Nasdem ke depan.
Padahal, dalam hal kemungkinan adanya koalisi dengan Istana sebagaimana isu yang beredar.
Sudirman Said meyakini, Surya Paloh tetap istiqomah di Koalisi Perubahan.
"Kami mendengar dari banyak pihak bahwa Nasdem tetap masih setia pada jalur perubahan," ucap Sudirman Said.
Sudirman Said menegaskan, sikap itu akan diputuskan setelah nantinya Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan pemenang Pilpres 2024.
Sejauh ini, ia menekankan, Koalisi Perubahan meliputi Partai Nasdem, PKS, dan PKB masih solid.
"Menurut saya terlalu dini untuk menyimpulkan apapun dan kami di Timnas terus berkomunikasi dengan seluruh partai sejauh yang saya tahu saya dengar dari para pimpinan partai ketiga partai juga masih ingin bersama-sama," terang Sudirman Said.
"Termasuk juga Pak Anies masih ingin berada dalam jalur perubahan dan kita lihat perkembangan ke depan, tapi saya tidak melihat ada hal yang material atau yang dicurigai ada kesepakatan deal, menurut saya ini rasanya enggak," tutur eks menteri ESDM tersebut.
Baca juga: Gibran Apresiasi Pertemuan Presiden Jokowi dengan Surya Paloh: Mendinginkan Suasana
Sinyal Dukungan ke Prabowo-Gibran?
Menurut Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin pertemuan Jokowi dan Surya Paloh merupakan sinyal dukungan Nasdem untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Pertemuan politik. Bisa jadi membicarakan soal dukungan Nasdem," kata Ujang, Senin (19/2/2024).
Ujang menuturkan, pertemuan tersebut juga menjadi momen krusial terkait posisi Nasdem dalam pemerintahan presiden selanjutnya.
"Apakah akan masuk pemerintahan atau akan menjadi oposisi," ucap Ujang.
Ujang menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan tanggapan Presiden Jokowi atas permintaan Surya Paloh.