Menko PMK Ungkap 5.469 Hektar Lahan Gagal Panen Akibat Banjir Sepanjang 2023
Presiden Jokowimemberikan arahan agar memberikan bantuan kepada para petani yang mengalami gagal panen sebesar Rp8 juta per hektar secara kelompok
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan sebanyak 5.469 hektar lahan gagal panen atau puso akibat banjir di 20 provinsi sepanjang 2023.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 331 bencana banjir selama Januari sampai Maret 2023.
“Jadi ini kita bahas soal 2023. Kemudian bencana banjir yang sudah melanda 2023 mengakibatkan gagal panen yaitu diperkirakan 5.469 hektar di 20 provinsi,” ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Dirinya mengungkapkan Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan agar memberikan bantuan kepada para petani yang mengalami gagal panen.
Bantuan ini, kata Muhadjir, diberikan sebesar Rp8 juta per hektar secara kelompok.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Jateng, Jokowi Bagikan Bantuan Gagal Panen Hingga Rp200 Juta
"Dan sudah disalurkan, dan sekarang ini kami memutuskan karena kemarin bantuan itu belum selesainya diberikan kepada petani,” ucap Muhadjir.
Muhadjir mengatakan pemerintah melalui Dana Siap Pakai (DSP) BNPB menyediakan dana Rp200 miliar untuk terdampak puso.
"Tadi telah memutuskan bahwa bantuan tersebut akan diberikan kepada mereka yang terdampak. Tadi sudah disepakati, nanti pemerintah melalui BNPB akan disediakan dana 200 miliar lebih," tutur Muhadjir.
“Adapun untuk tahun 2024, nanti bantuan dana untuk gagal panen akan kita alihkan kepada PT Jasindo, atas rekomendasi dari bapak Menteri Pertanian. Hanya coverage-nya diperluas menjadi Rp1 juta hektar," tambah Muhadjir.
Bantuan ini, menurut Muhadjir, tidak hanya sebatas usul karena banjir, tapi juga karena kekeringan dan hama.
"Preminya 10 juta per hektar. Yang diusulkan. Ya, nanti akan kita bahasa lebih lanjut sesuai dengan kesiapan fiskal kita,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.