Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Kang Emil dan Sahroni, Ini Deretan Nama yang Meramaikan Bursa Cagub Pilkada DKI Jakarta

Menurut Agung, ada kemungkinan duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bisa terulang kembali.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Selain Kang Emil dan Sahroni, Ini Deretan Nama yang Meramaikan Bursa Cagub Pilkada DKI Jakarta
Kolase Tribunnews.com
Selain Kang Emil dan Sahroni, ada pula sejumlah nama politikus kompeten lainnya yang diprediksi bakal meramaikan Pilkada DKI Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 diprediksi bakal diramaikan oleh sejumlah nama-nama politikus yang kompeten.

Saat ini ada dua nama yang cukup menyita perhatian yakni Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni.

Keduanya masuk bursa calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2024.

Baca juga: NasDem Kantongi 3 Nama yang Berpeluang Maju di Pilkada DKI Jakarta, Siapa Saja?

Selain Kang Emil dan Sahroni, ada pula sejumlah nama politikus kompeten lainnya yang diprediksi bakal meramaikan Pilkada DKI Jakarta. Berikut ini Tribunnews.com rangkum nama-namanya.

Ahmed Zaki Iskandar

Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan dirinya siap maju dalam kontestasi di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.

Diketahui, Partai Golkar merekomendasikan dua nama yang bakal berkontestasi di Pilgub DKI Jakarta 2024. Mereka adalah Ahmed Zaki yang juga Eks Bupati Tangerang dan Ridwan Kamil yang juga Eks Gubernur Jawa Barat.

"Kalau bicara kesiapan, sebagai kader partai saya harus siap terus," kata Zaki kepada wartawan, Senin (26/2/2024).

BERITA REKOMENDASI

Ia menjelaskan kesiapannya maju di Pilgub DKI Jakarta bukan tanpa sebab. Pasalnya, Zaki memiliki berbagai pengalaman yang cukup sebagai kepala daerah maupun anggota DPR RI.

Tercatat, Zaki merupakan mantan Bupati Kabupaten Tangerang yang telah menjabat selama dua periode. Sebelum itu, ia juga pernah anggota DPR RI sebelum akhirnya maju sebagai Bupati Tangerang.

"Ini yang kemudian menjadi CV saya di Partai Golkar untuk kemudian dicalonkan salah satu bakal calon pimpinan daerah di Provinsi DKI Jakarta," katanya.

Lebih lanjut, Zaki menyatakan pihaknya siap untuk menuntaskan masalah kesenjangan sosial di Jakarta. Termasuk, pendapatan masyarakat yang dinilainya masih rendah.

"Dan ini menjadi tantangan berikutnya, bagaimana kita bisa memberikan kesejahteraan masyarakat dan memperkecil rasio kesenjangan sosial yang ada di Jakarta," katanya.

Baca juga: Anies dan Ahok Diprediksi Kembali Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, Lawan Ridwan Kamil?

Dharma Pongrekun


Seorang pensiunan jenderal polisi bintang tiga mendeklarasikan diri untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.

Ia adalah mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komjen (Purn) Dharma Pongrekun.

Dharma mendeklarasikan bakal maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 lewat jalur independen atau nonpartai.

"Hari ini saya deklarasi maju di Pilgub DKI Jakarta dari jalur independen," ujarnya di Gedung Joang '45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024) dikutip dari Tribun Jakarta.

Dalam janjinya, dia bakal mengusung isu kesehatan untuk bersaing dalam Pilkada DKI.

"Visi saya cuma satu, selamatkan jiwa keluarga kita semua. Ini bukan tentang saya, tapi kita dan keluarga," tuturnya.

Selain itu, Dharma juga menawarkan lima misi untuk menarik simpati warga Jakarta agar memilihnya dalam Pilkada.

"Misi saya pertama beribadah dengan bebas, kapanpun di manapun. Kedua, mencabut semua peraturan yang tidak pro rakyat,” ujarnya.

Anies Baswedan

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah memprediksi Anies Baswedan akan kembali maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

"Anies Baswedan berpeluang kembali ikuti kontestasi DKI Jakarta," kata Dedi kepada Tribunnews.com, Selasa (27/2/2024).

Hanya saja, kata Dedi, Anies berisiko akan mendapat perlawanan seperti pemilihan presiden (Pilpres).

Apalagi saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat pada saat Pilkada DKI Jakarta nantinya berlangsung.

"Meskipun bisa saja akan alami perlawanan serupa seperti Pilpres kemarin. Terlebih Jokowi masih menjabat sebagai Presiden pada saat proses kontestasi berlangsung," ujarnya.

Menurut Dedi, Anies bisa saja diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Partai pengusung Anies bisa saja tetap yakni PKS, bisa juga mendapat sokongan PKB dan NasDem," ucapnya.

"Meskipun, PKS dan NasDem juga miliki tokoh potensial seperti Mardani Ali Sera dan Ahmad Sahroni," ungkap Dedi menambahkan.

Namun, Dedi menambahkan jika membaca elektabilitas maka PKS, NasDem, dan PKB akan jauh lebih potensial menang jika mengusung Anies.

Baca juga: Adu Sepak Terjang Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki, Kader Golkar Isunya Potensi Jadi Calon Gubernur DKI

Ahok-Djarot

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, PDI Perjuangan (PDIP) berpeluang mengusung kader sendiri dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Menurut Agung, ada kemungkinan duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) bisa terulang kembali.

Namun, kata dia, PDIP juga berpeluang mengusung Tri Rismaharini - Abdullah Azwar Anas (Risma -Azwar).

Sebab, baik Ahok-Djarot maupun Risma-Azwar sama-sama memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

"Secara personal, ada kemungkinan duet Ahok-Djarot bisa mengemuka kembali. Walaupun peluang Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas tetap besar," kata Agung kepada Tribunnews.com, Selasa (27/2/2024).

"Karena ke semuanya punya pengalaman sebagai kepala daerah," ujarnya menambahkan.

Agung menuturkan, secara institusional nama-nama tersebut punya relasi yang intim dengan partai termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Karena dalam kompetisi elektoral di internal untuk menghadapi event seperti Pilkada, selain elektabilitas penting akseptabilitas elit/politik," ungkapnya.dharma

Dia menjelaskan, Ahok-Djarot dan Risma-Azwar sama-sama berpotensi. Hanya saja, Risma-Azwar dianggap lebih unggul.

"Sama-sama berpotensi. Tapi Risma-Azwar Anas atau Azwar Anas-Risma lebih unggul menimbang sebagian memori kolektif masyarakat ibu kota belum move on dengan Pilkada 2017," imbuh Agung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas