Ridwan Kamil Banggakan Kinerjanya di Jabar: Entaskan Desa Tertinggal hingga Tingkat Kepuasan Publik
Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor 1, Ridwan Kamil membanggakan kinerjanya selama 5 tahun menjadi Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Penulis: Sri Juliati
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor 1, Ridwan Kamil membanggakan kinerjanya selama 5 tahun menjadi Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil saat menanggapi sejumlah pertanyaan dari dua cagub yaitu Dharma Pongrekun dan Pramono Anung dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Minggu (27/10/2024).
Semula, Dharma Pongrekun bertanya pada Ridwan Kamil tentang kondisi Jabar yang disebut menjadi daerah miskin pasca-pandemi Covid-19.
"Saya baca secara statistik, setelah pandemi Covid-19, Jabar menjadi salah satu daerah yang dianggap miskin, itu yang saya baca di koran. Mengapa itu sampai terjadi?" tanya Dharma pada Ridwan Kamil.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ridwan Kamil justru meminta Dharma untuk membaca data lagi. Sebab data yang disampaikan tersebut keliru.
"Saya kira, datanya mungkin keliru, silakan dibaca lagi. Termiskin di Pulau Jawa bukan di Provinsi Jawa Barat," jawab Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil lantas membeberkan, ada 1.100 desa tertinggal dan sangat tertinggal saat awal menjadi Gubernur Jabar.
Namun, dalam kurun waktu 5 tahun, sudah tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jabar.
"Dengan pemerataan ekonomi, ekonomi digital desa, dengan program-program pemberdayaan pesantren-pesantren di desa, hasilnya dari 1100 desa tertinggal, sangat tertinggal di akhir jabatan, jumlahnya menjadi nol," ujar Ridwan Kamil.
Atas prestasi tersebut, dirinya mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa.
Pun kepada Pramono Anung, Ridwan Kamil juga ikut membanggakan sejumlah prestasi yang pernah diraihnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Pasti Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo di Jakarta: Kami akan Tambahkan
Satu di antaranya tingkat kepuasan masyarakat terhadap dirinya selama menjadi Gubernur Jabar yang mencapai angka 90 persen.
"Ini menandakan masyarakat mengapresiasi visi misi, mengurangi kemiskinan, dari 1000 desa miskin menjadi 0, investasi tertinggi se-Indonesia, pelayanan reformasi publik juara se-Indonesia," ungkap RK.
Meski demikian, ia tak memungkiri ada beberapa program yang tidak terealisasi. Salah satunya mengenai pembangunan 'Disneyland' di Cikarang yang menjadi pertanyaan Pramono Anung.