Contoh Menu Program Makan Siang Gratis Versi Simulasi di Tangerang: Ada Ketoprak dan Siomay
Begini menu makanan dalam program makan siang gratis yang disimulasikan di SMPN 2 Curug, Tangerang oleh Airlangga Hartarto.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, menggelar simulasi perdana terkait program makan siang gratis di SMPN 2 Curug, Tangerang hari ini, Kamis (29/2/2024).
Dalam simulasi tersebut, Airlangga diperlihatkan contoh menu yang digunakan untuk program ini.
Adapun menu pertama yang diperlihatkan pihak sekolah kepada Airlangga adalah ketoprak.
Berdasarkan pantauan di YouTube Kompas TV, pihak sekolah menuturkan menu ketoprak ini dianggarkan sebesar Rp 15.000 per porsi.
Ketoprak tersebut berisi tahu, telur rebus, kacang mentah, saus bumbu kacang, lontong, dan kerupuk.
Selain itu, para siswa juga memperoleh buah pisang sebagai makanan penutupnya.
Lantas, Airlangga juga berkesempatan bertemu dengan para siswa penerima makan siang gratis tersebut.
Ketika Airlangga bertanya, salah satu siswa mengaku bahwa porsi makanan terlalu banyak.
"Ini habis nggak kalau segini?" tanya Airlangga kepada salah satu siswa.
"Kebanyakan," kata siswa tersebut.
"Tuh, kebanyakan. (Biaya makan gratis) Rp 15.000 kebanyakan," kata Airlangga.
Baca juga: Airlangga Gelar Simulasi Program Makan Siang Gratis di Sekolah Tangerang, Turut Cicipi Makanan
Kemudian, Airlangga bertanya kepada para siswa terkait uang saku yang diterima setiap harinya.
Rata-rata, para siswa mengaku menerima uang saku sebanyak Rp 10.000-15.000 per hari.
Airlangga pun mengatakan, dengan adanya program makan siang gratis ini, maka uang saku para siswa dapat ditabung.
"Jadi kalau makan Rp 15.000, sudah cukup, ya? Jadi uang saku bisa ditabung," kata Airlangga.
Selanjutnya, dalam perjalanan ke kelas yang lainnya, Airlangga menuturkan bahwa tiap harinya, menu yang disajikan kepada para siswa akan selalu berganti.
"Jadi dari tiga kelas tadi, menunya berbeda. Tetapi kalorinya maupun proteinnya kita dapat."
"Jadi kita bisa lihat, nanti anak-anak nggak bosan (dengan menu makanan)," jelasnya.
Menu Lain Ada Siomay, Dibuat UMKM di Tangerang
Airlangga lalu beralih ke kantin SMPN 2 Curug untuk melihat proses pembuatan makanan lainnya yaitu siomay.
Adapun siomay tersebut dibuat oleh UMKM yang berada di Tangerang.
Pada saat simulasi tersebut, penjual siomay itu mengaku membuat 50 porsi.
Lantas, Airlangga pun bertanya apakah harga siomay yang dipatok Rp 15.000 per porsi dinilai sesuai.
Penjual siomay tersebut pun mengaku sesuai.
"Jadi cocok untuk harga Rp 15.000 itu?" tanya Airlangga.
"Ya cocok pak. Kan biasanya dijual lebih tetapi karena ini untuk anak-anak, ya cocok saja," jawab penjual siomay tersebut.
Baca juga: Kabinet Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis, Jubir Timnas AMIN Nilai Kurang Pantas
Airlangga juga sempat mencicipi siomay yang diperuntukan untuk menu makan siang gratis tersebut.
Pada momen tersebut, penjual itu menjelaskan terkait bahan-bahan yang digunakan seperti siomay, kentang, telur, hingga tahu.
"Untuk siomay, dalam satu kali makan, sebesar 590 kalori. Di sini ada siomay tiga potong, kentangnya 1 buah sedang, telur satu butir."
"Terus untuk (protein) nabati, kita ada tahu. Lalu dicampur bumbu kacang dan kuah," kata penjual tersebut.
Airlangga pun menyebut siomay yang disajikan memiliki rasa yang enak.
"Untuk orang dewasa juga cocok, apalagi buat anak-anak," kelakar Airlangga.
Menu Dinilai Bergizi Cukup
Setelah melakukan pengecekan, Airlangga mengungkapkan gizi yang tersedia dalam menu makanan yang disajikan dinilai cukup bagi kebutuhan para siswa.
"Dan kalau kita lihat dari jenis makanan dan juga jenis makanan itu memiliki gizi yang cukup dalam bentuk kalori dan protein," ujarnya.
Ketika ditanya alasan dipilihnya SMPN 2 Curug sebagai lokasi simulasi, Airlangga menjelaskan bahwa sekolah tersebut telah memenuhi tiga syarat tipologi yaitu berlokasi di perkotaan, pedesaan, dan pesisir.
"Jadi ini (SMPN 2 Curug) merepresentasikan seluruh Indonesia," ujarnya.
Lalu, berdasarkan simulasi ini, Airlangga mengatakan bahwa menu makanan yang disajikan membuat para siswa senang serta dapat membantu perekonomian UMKM sebagai penyedia.
Baca juga: Kepala Bapanas: Program Makan Siang dan Susu Gratis Dongkrak Ekonomi di Pedesaan
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan digelarnya simulasi program makan siang gratis ini demi memetakan mekanisme dan kemungkinan masalah yang dihadapi ketika sudah dilakukan secara nasional.
"Jadi simulasi ini, ingin melihat bagaimana mekanisme, pembiayaan, dan dari situ kita belajar membuat kebijakan publik," tuturnya.
Namun, saat ditanya apakah ada wilayah lain yang juga akan melakukan simulasi, Airlangga menyebut belum ada.
"Kita belum monitor. Tapi saya dapat undangan dari Tangerang, maka saya hadir di sini," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Program Makan Siang Gratis