PDI Perjuangan dan PPP Kompak Bicara Politisasi Atas Laporan IPW Terhadap Ganjar ke KPK
Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam laporannya, Ganjar diduga menerima gratifikasi atau suap berupa cashback dari perusahaan asuransi.
Pihak PPP maupun PDIP selaku partai pengusung Ganjar di Pilpres 2024, kompak menyuarakan indikasi kuat politisasi dalam laporan IPW.
Mereka yang bersuara soal politisasi diantaranya Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek, politikus PDIP Arteria Dahlan, dan politikus PDIP I Wayan Sudirta.
Ketiganya kompak menyinggung adanya unsur politis dalam pelaporan tersebut. Hal ini karena Sugeng Teguh Santoso selaku Ketua IPW merupakan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bogor yang notabene adalah parpol pendukung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
I Wayan Sudirta meminta Sugeng menjawab keraguan publik soal integritasnya dalam melaporkan Ganjar ke KPK. Menurutnya hal itu harus ditunjukkan agar publik tahu bahwa pelaporan itu tak bermuatan politis.
“Sekarang bagaimana masyarakat memberikan penilaian objektif atas laporan ini, bagaimana pelapor harus siap menjelaskan bahwa tidak ada unsur-unsur subyektif dan politis di dalam laporan itu,” kata Wayan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/2/2024).
“Kita berharap laporan itu didukung oleh data, berdasarkan aturan dan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan yang lebih sempit. Apalagi dikait-kaitkan dengan rivalitas politik misalnya,” lanjut dia.
Sementara Awiek memandang laporan IPW terhadap Ganjar bisa mengundang pertanyaan dari masyarakat. Ia mengakui bahwa semua pihak memang memiliki hak untuk melaporkan dan siapapun bisa diproses hukum.
Namun pelaporan di tengah proses pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang masih berjalan menjadi pertanyaan, dan wajar jika banyak pihak mengaitkannya dengan politisasi.
“Tetapi karena momentumnya masih deket-deket Pemilu. Itu kan orang akan mengait-ngaitkan bahwa ini seolah-olah politisasi,” kata Awiek.
Sedangkan Arteria Dahlan menantang IPW untuk membuktikan tuduhannya tersebut. Ia mengaku PDIP terbiasa dalam menghadapi pelaporan-pelaporan seperti yang disampaikan IPW ke KPK.
“Kita terbiasa kok ngadepin yang kaya gini, silakan saja kalau memang bisa dibuktikan,” ungkap Arteria.