Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Danpuspom TNI Sebut Tingkat Pelanggaran dalam Operasi Gaktib 2023 Naik 0,76 Persen Dibanding 2022

Meski terdapat kenaikan pada Operasi Gaktib, Yusri menuturkan hal sebaliknya justru terjadi pada Operasi Yustisi 2023 lalu.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Danpuspom TNI Sebut Tingkat Pelanggaran dalam Operasi Gaktib 2023 Naik 0,76 Persen Dibanding 2022
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Danpuspom TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto saat pimpin upacara pembukaan Operasi Gaktib dan Yustisi POM TNI di Lapangan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jum'at (8/3/2024) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan bahwa terdapat kenaikan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit TNI selama Operasi Penegakkan Ketertiban (Gaktib) Polisi Militer (POM) 2023 lalu.

Yusri mengatakan adapun kenaikan itu berkisar di angka 1.048 ribu pelanggaran, naik 0,76 persen dibanding dengan tahun 2022 yakni 1.040 ribu pelanggaran.

Baca juga: Korlantas Polri - Puspom TNI Perkuat Kerja Sama Penanganan Pelanggaran Lalu Lintas Aparat Hukum

"Pelanggaran yang terjadi pada Operasi Gaktib Polisi Militer tahun 2023 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2022 dari 1.040 pelanggaran menjadi 1.048 pelanggaran, naik 0,76 persen," ujar Yusri saat menyampaikan amanat upacara Operasi Gaktib dan Yustisi 2024 di Lapangan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/3/2024).

Meski terdapat kenaikan pada Operasi Gaktib, Yusri menuturkan hal sebaliknya justru terjadi pada Operasi Yustisi 2023 lalu.

Lanjut dia, bahwa pada Operasi Yustisi 2023 terdapat penurunan tingkat pelanggaran prajurit TNI dibanding tahun 2022 yakni diangka dari 1.101 perkara menjadi 892 perkara atau turun 18,98 persen.

Baca juga: Penyidik Puspom TNI Sebut Letkol Afri Terima Rp 8,3 Miliar dari Perusahaan Pengadaan Proyek Basarnas

"Pada Operasi Yustisi Polisi Militer 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 dari 1.101 perkara menjadi 892 perkara turun 18,98 persen," pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Kemudian Yusri juga menjelaskan soal jenis pelanggaran yang terjadi pada tahun 2023 lalu.

Kata dia bahwa jenis pelanggaran disiplin dan tata tertib masih yang menonjol pada Operasi Gaktib dan Yustisi pada tahun lalu.

"Kemudian untuk pidananya yang menonjol adalah penganiayaan, disersi dan THTI (Tidak Hadir Tanpa Izin)," sebutnya.

Sementara itu untuk tahun 2024 sendiri, lanjut jenderal bintang dua itu bahwa memang terdapat beberapa pelanggaran yang melibatkan anggota TNI yang saat ini telah pihaknya tangani.

Alhasil kata dia, pihaknya pun bakal terus mengevaluasi guna meminimalisir pelanggaran-pelanggaran yang terjadi khususnya yang melibatkan anggota TNI.

"Tentunya kita sebagai Polisi Militer mengevaluasi dengan metode pendekatan yang paling efektif untuk menekan angka pelanggaran tersebut," pungkasnya.

Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi 2024

Sebelumnya, Polisi Militer (POM) TNI menggelar upacara operasi penegakkan ketertiban (Gaktib) dan yustisi tahun 2024 di Lapangan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jum'at (8/3/2024).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas