6 Fakta Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur saat Penerbangan: Kronologi, Penyebab hingga Sanksi
Pilot dan kopilot Batik Air ID6723 tertidur saat penerbangan rute dari Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pilot dan kopilot Batik Air ID6723 dilaporkan tertidur saat penerbangan rute dari Bandara Halu Oleo, Kendari menuju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada 25 Januari 2024 lalu.
Hal ini diketahui dari laporan pendahuluan atau preliminary report yang dirilis Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Menurut laporan KNKT, kedua kru kokpit tertidur selama 28 menit.
Diketahui, pesawat itu dioperasikan oleh dua pilot dan empat pramugari.
Kedua pilot yang mengawaki pesawat itu adalah seorang pilot berusia 32 tahun dan seorang kopilot berusia 28 tahun.
"Pesawat ini dioperasikan oleh dua pilot dan empat pramugari. Dioperasikan sebagai penerbangan penumpang berjadwal dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (WIII) Jakarta menuju Bandara Halu Oleo (WAWW) Kendari dan pulang pergi," tulis KNKT dalam laporannya.
Selengkapnya berikut fakta-fakta mengenai Pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur saat penerbangan Kendari-Jakarta, yang dirangkum Tribunnews.com:
1. Kronologi
Menurut laporan KNKT, pesawat Batik Air dengan nomor registrasi PK-LUV awalnya melakukan penerbangan pertama dari Jakarta menuju Kendari pada Kamis pukul 02.55 WIB.
Sebelum pesawat terbang, kopilot memberitahu pilot bahwa dirinya kurang istirahat.
Selanjutnya, pesawat lepas landas menuju Kendari pada ketinggian 10.973 meter.
Dalam perjalanan, pilot menawarkan kopilot untuk beristirahat karena kondisinya yang kurang istirahat.
Kopilot kemudian beristirahat di kokpit dan tidur sekitar 30 menit.
"Sang kopilot pun tidur di kokpit sekitar 30 menit, penerbangan dan pendaratan di Kendari berlangsung lancar,” jelasnya.