Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi - Gibran Dikabarkan Siap Tinggalkan PDIP dan Gabung Golkar, Hasto Akui Ada Jurang Pembeda

Kemudian Hasto pun mengakui bahwa saat ini ada jurang perbedaan antara Jokowi-Gibran dengan PDIP.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Jokowi - Gibran Dikabarkan Siap Tinggalkan PDIP dan Gabung Golkar, Hasto Akui Ada Jurang Pembeda
Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristianto menanggapi soal rumor Jokowi dan Gibran bakal bergabung ke Partai Golkar.

Dikatakan Hasto bahwa di partainya membangun kesadaran, bahwa politik memerlukan karakter yang baik.

Tak hanya itu, dikatakan Sekjen PDIP itu bahwa politik bukan sekadar elektoral. Melainkan membangun peradaban.

"Kalau kita lihat banyak dinamika. Tapi apa yang terjadi di PDIP saya pikir juga akan membangun kesadaran elite. Bahwa politik itu memerlukan suatu karakter yang baik," kata Hasto kepada awak media di Jakarta Pusat, Senin (13/3/2024).

"Politik itu bukan sekadar elektoral, politik itu membangun peradaban, politik itu kehidupan. Politik itu digerakkan oleh bagaimana kita merespons, kehendak rakyat pada masa depan," lanjutnya.

Kemudian Hasto pun mengakui bahwa saat ini ada jurang perbedaan antara Jokowi-Gibran dengan PDIP.

Berita Rekomendasi

"Kami sudah sampaikan ada satu jurang yang membedakan. Karena ini berkaitan dengan karakter. Kami partai yang memiliki tanggung jawab sejarah," kata Hasto.

Baca juga: Reaksi Airlangga soal Kabar Bahlil Disiapkan Rebut Kursi Ketum Golkar: Munas Bulan Desember!

Tak hanya itu Hasto juga menyebutkan bahwa partainya  memiliki nilai-nilai perjuangan. Menentang rezim yang sangat otoriter Soeharto selama 32 tahun. 

"Dan itu mewarnai menjadi kultur dan karakter dari PDI Perjuangan. sehingga kami mengapresiasi terhadap civil Society, kampus yang memanggil, dan seluruh para pakar yang bergerak hatinya untuk menyelamatkan masa depan demokrasi kita," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas