Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Esktrem saat Hari Lebaran, Pemerintah Tak Tinggal Diam

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan cuaca ekstrem diprediksi bakal terjadi pada tanggal 5 sampai 11 April.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Esktrem saat Hari Lebaran, Pemerintah Tak Tinggal Diam
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Awan gelap menyelimuti gedung bertingkat di Jakarta, Senin (1/11/2021). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk berbagai wilayah di Indonesia hingga 6 November 2021. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada periode mudik Lebaran 2024 mendatang cuaca masih akan terjadi hujan sedang hingga lebat.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan cuaca ekstrem diprediksi bakal terjadi pada tanggal 5 sampai 11 April.

"Itu masih hujan sedang hingga lebat ya. Namun, setelah itu tanggal 6, 12, itu adalah sudah berkurang mulai hujan ringan. Memang saat ini masih ada aktivitas Madden Julian Oscillation sama daerah konvergensi antar-tropik dan bibit siklon tropis serta siklon tropis Megan," ujar Guswanto usai Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait persiapan Mudik Lebaran 2024 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Pemerintah juga bakal melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem pada arus mudik.

Modifikasi cuaca bakal dilakukan terutama di wilayah Jawa Tengah yang mengalami banjir beberapa saat lalu.

Guswanto menjelaskan, operasi TMC sudah dilakukan di wilayah terdampak bencana hidrometeorologi di Jawa Tengah hingga hari ini.

BERITA TERKAIT

"Kita siagakan. Saat ini selesai dulu (operasi TMC di Jawa Tengah) sampai tanggal 18 (Maret) ya nanti kita mulai lagi," ucap Guswanto.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan Pemerintah telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana dalam rangka menghadapi arus mudik.

Data-data yang sudah ada berdasarkan pengalaman mudik tahun-tahun sebelumnya akan digunakan sebagai bahan peningkatan penanganan dan pencegahan atas hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita punya data historis kan, di mana-mana saja, baik itu untuk perjalanan mudik maupun tujuan wisata, itu kita sudah punya data-datanya, mana yang rawan longsor, mana yang tikungan tajam yang berbahaya, sudah kita lakukan (pemetaan),” ucap Muhadjir.

Baca juga: Siap-siap! Titik Kemacetan Mudik Lebaran Tahun Ini Diprediksi Bertambah hingga Terjadi Bottelneck

Selain itu, kementerian dan lembaga lain juga sudah melakukan perbaikan dan penguatan tanggul-tanggul sungai agar tidak kembali jebol di kemudian hari.

"Saat ini sudah dilakukan teknologi modifikasi cuaca dan digalakkan dari teman-teman PUPR untuk memperketat tanggul sungai supaya tidak jebol lagi," kata Muhadjir.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah memprediksi jumlah pemudik Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun 2024 ini mencapai 193,6 juta orang.

Jumlah ini jauh lebih besar dari tahun 2023, yaitu 123,8 juta orang. Sementara puncak mudik diperkirakan terjadi tanggal 5-7 April 2024 dan arus balik tanggal 14-15 April 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas