Sudah Tak Ada Kepentingan Politik Elektoral, Pengamat Menilai PDIP Bisa Pecat Jokowi
Atas hal itu Ray menantang PDIP untuk memecat Jokowi dari keanggotaan partai. Hal itu dikatakan Ray karena sudah ada tidak ada kepentingan politik
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai PDIP saat ini bisa memecat Jokowi dari keanggotaan partai.
Menurut Ray hal itu dikarenakan sudah tidak ada kepentingan politik elektoral.
Baca juga: Istana Presiden Jawab Isu Jokowi Akan Mencalonkan Ketua Umum Partai Golkar
"Kalau Jokowi dan PDIP itu sekarang tergantung di Jokowi. Tapi Jokowi sendiri tidak bersikap gentle. Nyata-nyata mendukung paslon lain yang tidak direkomendasikan PDIP. Tapi beliau tidak mau mengundurkan diri dari keanggotaan," kata Ray dihubungi Selasa (19/3/2024).
Ray menegaskan apa yang dilakukan Jokowi bukan contoh yang baik.
"Sekarang dia (Jokowi) menunggu PDIP yang akan memecat dia. Itu kan satu sisi bisa mencemari nama PDIP. Tapi dari sisi yang lain Jokowi membiarkan seorang presiden dipecat oleh partai. Apa kata dunia," sambungnya.
Baca juga: Jokowi Diisukan Bakal jadi Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia: Beliau Masih di PDIP
Atas hal itu Ray menantang PDIP untuk memecat Jokowi dari keanggotaan partai.
Hal itu dikatakan Ray karena sudah ada tidak ada kepentingan politik elektoral.
"Dahulu tidak dipecat karena perhitungan elektoral. Sekarang tidak ada lagi kebutuhan itu, menurut saya PDIP sekarang tak usah tanggung-tanggung pecat saja," kata Ray.
"Kader yang tidak setia dan telah berkhianat. Menurut istilah mereka kan berkhianat. Karena mereka (PDIP) sekarang nggak butuh lagi elektoral," tegasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjawab soal ramainya isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal gabung ke partainya tersebut.
Doli menjawab santai isu tersebut, kata dia, sejatinya hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Jokowi yang menyatakan keluar dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).
Bahkan kata Doli, PDI-P sendiri yang merupakan partai tempat Jokowi berkarir politik, belum menyatakan kalau orang nomor 1 di Indonesia itu sebagai mantan kader.
"Sama-sama kita tahu Pak Jokowi kan sampai sekarang belum pernah menyatakan keluar dari PDIP yang selama ini kita tahu beliau kader PDIP. dan PDIP belum pernah menyatakan juga mengatakan Pak Jokowi bukan kader PDIP," kata Doli saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
"Itu kan kita juga harus hormati, kembali pada putusan," sambung Doli.