Gelar RDPU, Komisi X DPR Bakal Perjuangkan Aspirasi Universitas Pertamina
Komisi X DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Rektor Universitas Pertamina (UPer), Wawan Gunawan A Kadir.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi X DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Rektor Universitas Pertamina (UPer), Wawan Gunawan A Kadir, Rabu (20/3/2024).
Rapat tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih, dan dihadiri sejumlah anggota dewan.
Diantaranya anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa (Fraksi PKS), Mohammad Haerul Amri (Fraksi Nasdem), Muhammad Nur Purnamasidi (Fraksi Golkar), dan Himmatul Aliyah (Fraksi Gerindra).
Abdul Fikri Faqih mendukung penuh kelangsungan Universitas Pertamina dalam menghadapi tantangan zaman.
Apalagi Universitas Pertamina merupakan perguruan tinggi yang masuk ranking 4 universitas swasta terbaik di
Jakarta versi UniRank 2023.
"Karena mitra kita adalah Kemendikbudristek, tentu akan kami perjuangankan untuk mendapatkan bantuan dana," ucap Fikri, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Ditempat yang sama Anggota Komisi X DPR Fraksi Nasdem, Mohammad Haerul Amri memberikan apresiasi
kepada pengurus Universitas Pertamina meski usia perguruan tinggi masih mudah, namun sudah memberikan prestasi dan capaian-capaian yang bagus.
"Yang penting lagi, dari 2.777 lulusan sejak 2020 ternyata 96 persen para alumninya telah bekerja, berwirausaha atau melanjutkan kuliah. Jadi hanya 4 persen yang mengaggur," ucapnya.
Lebih lanjut Sekjen Garda Pemuda Nasdem itu memberikan syair Arab yang cukup terkenal sebagai penyemat.
"Bahwa tingginya derajat seseorang itu dilihat dari cita-citanya. Artinya, kalau seorang pemuda tak memiliki cita-cita yang tinggi atau tak punya mimpi, maka hanya akan menjadi sampah masyarakat."
Sedangkan Anggota Komisi X DPR Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pariera meminta agar pihak Universitas Pertamina membuka peluang bagi mahasiswa daerah yang ingin belajar.
Pasalnya, perguruan tinggi swasta tersebut. Sehingga mahasiswa-mahasiswa dari dari daerah bisa lebih berkembang dan mendapatkan wawasan yang lebih.
Lebih lanjut, Komisi X DPR juga mendesak Kemendikbudristek bersinergi dengan Kementerian BUMN agar terus memberikan bantuan finansial terhadap lembaga pendidikan khususnya Universitas Pertamina (UPer).
Hal ini sangat penting mengingat sekitar 50 persen pendapatan orang tua para mahasiswa hanya sekitar Rp5 juta.
"Bantuan finansial itu sangat penting agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Artinya, jangan hanya sekedar menghasilkan inovasi dan teknologi, tanpa memperhatikan keberlanjutan dunia pendidikan," kata Rektor Universitas Pertamina (UPer), Wawan Gunawan A Kadir.
"Alhamdulillah, Komisi X DPR memperhatikan dengan serius sejumlah tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh Universitas Pertamina. Bahkan hasil rapat tersebut akan diteruskan langsung kepada Kemendikbudristek dan instansi terkait," lanjutnya.
Lebih lanjut Wawan menjelaskan bahwa dulu BUMN Pertamina secara rutin memberikan bantuan dana sekitar Rp20 miliar pertahun, namun entah mengapa tiba-tiba terputus.
"Dengan bantuan dan dukungan Komisi X DPR, kita berharap bantuan dana rutin dari Pertamina bisa kembali dilanjutkan," ucapnya.
Baca juga: Biaya Kuliah Universitas Pertamina 2023, Terdiri dari SPI dan SPP
Menurut Wawan, dana itu dibutukan untuk membiayai keberlanjutan Universitas Pertamina.
Sebab, selain untuk memberikan beasiswa kepada para mahasiswa, juga untuk kebutuhan lainnya.
"Alhamdulillah, Dirut Pertamina sudah memberikan perhatian serius, bahkan dikatakannya semua peralatan laboratorium yang ada di Pertamina boleh digunakan. Ini tentu membuat kita lega," tandasnya.