Prabowo Sebut RI Bisa Tertinggal Jika Tak Mulai Makan Siang Gratis: Kuli Saja Kalah Sama Vietnam
Prabowo Subianto menyebutkan Republik Indonesia (RI) bisa tertinggal jika tidak mulai program makan siang gratis
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih RI 2024-2029, Prabowo Subianto menyebutkan Republik Indonesia (RI) bisa tertinggal jika tidak mulai program makan siang gratis.
Bahkan, hanya menjadi kuli pun RI bisa kalah dari Vietnam.
Demikian disampaikan Prabowo saat memberikan pidato saat acara buka bersama (bukber) di Kantor DPP PAN, Buncit, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).
Awalnya, Prabowo berbicara makan siang gratis merupakan program strategis yang digagas oleh koalisi Indonesia maju.
Baginya, program ini penting agar masa depan Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain.
"Kalau kita tidak berani sekarang, memberi gizi kepada anak-anak Indonesia, 18 tahun lagi, Indonesia akan mengalami sesuatu, warga negara, suatu bangsa yang lemah, lemah fisik, lemah otak," ucap Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menyampaikan muara dari program makan siang gratis untuk memperbaiki gizi anak-anak bangsa.
Jika tidak ada asupan gizi, maka akan berdampak besar terhadap tumbuh kembang otak maupun otot.
"Kalau kurang protein di saat masih anak-anak, sel otak tidak berkembang, sel tulang tidak berkembang, sel otot tidak berkembang," ucapnya.
Dampaknya, kata dia, anak-anak bangsa nantinya kalah bersaing dengan negara lain. Bahkan, mereka bisa saja kalah saing menjadi seorang kuli sekalipun.
Baca juga: Tanya Prabowo saat Acara Bukber di PAN: Katanya Orde Baru Jelek?
"Untuk jadi kuli saja mungkin kalah sama bangsa Vietnam, untuk jadi petani mungkin tidak kuat lagi, untuk jadi prajurit tidak kuat lagi. Harus kita sadari, karena itu, saya bertekad untuk melaksanakan ini," katanya.
"Saya dapat pencerahan dan bapak jangan lupa, Islam memberi makan kepada mereka yang membutuhkan itu memang sangat diwajibkan. Berati walaupun saya sering diejek dan dihina, nggak ada urusan saya," tutupnya.