Cuaca Ekstrem Kamis, 28 Maret 2024, BMKG: 27 Daerah Hujan Lebat Disertai Angin, Banten hingga DIY
BMKG merilis daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi cuaca ekstrem pada Kamis (28/3/2024), 27 wilayah berpotensi mengalami hujan lebat, petir.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah di Indonesia yang mendapatkan peringatan dini cuaca ekstrem pada Kamis (28/3/2024).
Sebanyak 27 wilayah berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin pada Kamis, besok.
Di antaranya Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Sementara itu, empat wilayah berpotensi hujan disertai angin.
Selengkapnya daftar wilayah yang berpotensi alami cuaca ekstrem pada Kamis, 28 Maret 2024, dikutip dari Bmkg.go.id.
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatra Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Nusa Tenggara Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Jabodetabek Besok, Rabu 27 Maret 2024, BMKG: Bogor Potensi Hujan Petir pada Siang Hari
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Bali
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Selatan
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari Bmkg.go.id, daerah konvergensi terpantau memanjang di Aceh, dari Sumatra Barat hingga pesisir barat Sumatra Barat, di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu, di Lampung, di Jawa, dari Laut Sawu hingga Nusa Tenggara Timur, di Timor Leste, dari Kalimantan Utara bagian utara hingga Serawak.
Lalu, di Kalimanan Tengah bagian utara, dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah bagian selatan, hingga Kalimantan Barat bagian selatan, di Sulawesi bagian tengah, di Laut Sulawesi, di Maluku Utara, di Maluku, dari Papua Barat bagian timur hingga Papua bagian tengah.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Sumatra bagian selatan, di pesisir barat Bengkulu, di Kalimantan Barat, di Kalimantan Selatan, di Selat Makassar, di Sulawesi Selatan bagian tengah,dan di Sulawesi Tenggara.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Sementara intrusi udara kering/dry intrusion dari BBU melintasi Samudra Pasifik Utara Papua serta dari BBS melintasi wilayah Samudra Hindia barat daya Sumatra yang mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di Maluku Utara, dan perairan Utara Papua Barat.
Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung, DKI Jakarta.
Kemudian, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)