Sebelum Roasting Bahlil, Gus Miftah Sempat Bawakan Kisah Abu Nawas dan Khalifah Harun Ar Rasyid
Gus Miftah sempat bawakan kisah khalifah dinasti Abbasiyah, Harun Ar Rasyid dan "pelawak" Abu Nawas sebelum meledek Bahlil.
Editor: Malvyandie Haryadi
Saat ditanya wartawan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menanggapi ucapan Gus Miftah yang mengatakan, jangan-jangan dirinya dipilih Jokowi bukan karena prestasi.
Bahlil sendiri mengaku tak mempermasalahkan kelakar Gus Miftah itu. Menurutnya apa yang disampaikan Miftah hanya guyon belaka.
"Ah itu kan guyon-guyon saja. Gus Miftah itu teman saya dari dulu," kata Bahlil.
Siapa Abu Nawas?
Dirangkum dari berbagai sumber, Abu Nawas atau Abu Nuwas dikenal sebagai tokoh yang cerdas karena mampu melontarkan kritik yang dibungkus humor sehingga tak membuat marah penguasa di zaman itu.
Meski kerap dikenal sebagai pelawak, Abu Nawas sesungguhnya adalah seorang sufi besar sekaligus intelektual yang hidup di zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad (806-814 M).
Abu Nawas memiliki nama asli Abu Ali Al-Hasan ibnu Hani bin Abdil Awwal al-Jalami.
Ia lahir di Iran, tepatnya di Ahwaz pada 145 H (747 M).
Sang ayah yang bernama Marwan bin Muhammad, merupakan anggota legiun militer khalifah terakhir Bani Umayyah di Damaskus, Harun Al-Rasyid.
Sedangkan ibu Abu Nawas adalah Jalban, wanita Persia yang bekerja sebagai pencuci kain wol.
Sejak kecil ia sudah yatim. Sang Ibu kemudian membawanya ke Basrah, Irak. Di kota inilah ia belajar berbagai ilmu pengetahuan.
Kepandaian Abu Nawas menulis puisi dan syair menarik perhatian Khalifah Harun Ar-Rasyid.
Ia kemudian dipanggil untuk menjadi Penyair Istana (Sya’irul Bilad).
Di lain pihak, Abu Nawas adalah sosok yang jujur, sikap itu menjadikannya sejajar dengan tokoh-tokoh penting dalam khasanah keilmuan islam.