Hadirkan Indonesia-China Technology Institute, Unbor Teken MoU dengan Tujuh PT Asal Tiongkok
Kerja sama tersebut meliputi pertukaran mahasiswa, penelitian bersama dan profesor mengajar
Penulis: Reza Deni
Editor: Erik S
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Universitas Borobudur (Unbor) Jakarta dan tujuh perguruan tinggi (PT) atau universitas asal Tiongkok atau China menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of under standing (MoU) berbagai kerja sama di bidang pendidikan.
“Hari ini kita mendapatkan ada 10 MoU yang kita tanda tangani,” kata Bambang Bernanthos usai acara penandatangan MoU dengan sejumlah perguran tinggi asal Tiongkok di Unbor, Jakarta, Sabtu (30/3/2024).
Menurutnya, kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi asal negeri Tirai Bambu itu sangat beragam, di antaranya pertukaran mahasiswa (exchange student), penelitian bersama (research together), dan profesor mengajar di dua belah pihak.
Baca juga: Rektor Universitas Borobudur: SDM Unggul Kunci Tapaki Jejaring Luar Negeri
“Kesempatan kita banyak sekali untuk mengadakan kerja sama yang bagus dengan China,” ujar Bambang.
Adapun kerja sama yang diteken pada siang tadi merupakan buah kolaborasi dengan International Transnational Education between China and Indonesia (ITEA) yang menjembatani universitas atau PT di Indonesia dengan PT atau universitas yang ada di China.
Adapun ketujuh PT asal China yang meneken MoU di bidang pendidikan dengan Unbor, yakni Shandong Polytechnic, Xi’an Vocational and Technical College, Heilongjiang Agriculture Economy Vocation College, dan Guandong Polytechnic of Water Resources and Electric Engineering.
Selanjutnya, Suzhou Polytechnic Institute Of Agriculture, Chongqing Water Resources and Electric Engineering College, dan Shanghai Urban Construction Vocational College.
Bambang menandatangani MoU tersebut bersama para vice presiden (VP) atau director dari masing-masing institusi pendidikan dari China itu.
Penandatanganan MoU disaksikan oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Toni Toharudin dan Presiden ICCCM/ITEA Mohammad Nuh.
Selain MoU, Unbor dan ITEA menggelar simposium internasional bertajuk “Educational Collaboraration Between China and Indonesia in the Era of Globalization”.
“Sebelum itu, Desember tahun 2023 Universitas Borobudur diundang ke China with ITEA untuk mengadakan seminar di sana dan berlanjut hingga hari ini,” katanya.
Baca juga: Sharing Ilmu Pengetahuan, Bamsoet Dukung International Conference yang Digelar Universitas Borobudur
Senior Advisor Univesity of Borobudur, Prof. Dr. Didik Sulistyanto, menambahkan, pada MoU kali ini, Unbor telah menjalin kesepakatan dengan ITEA untuk mendirikan kampus Indonesia-China Technology Institute (ICTI).
“Tadi sudah ada diskusi dengan Miss Nency dan Miss Han, namanya adalah ICTI,” katanya.
Prof. Didik menjelaskan, ini merupakan kampus baru hasil kolaborasi perguruan tinggi Indonesia, China, dan ITEA.
Pasalnya, perguruan tinggi asing tidak bisa langsung masuk ke Indonesia tanpa menggandeng universitas lokal.
“Alhamdulillah Borobudur kita digandeng dengan ITEA, dan ITEA sudah mendirikan sekretariat di Borobudur, di Gedung B lantai dasar. Sekretariat itu sebagai aktivitas kerja sama bilateral antara Indonesia dan China,” katanya.
Lebih lanjut Prof. Didik menyampaikan, LLDIKTI Willayah III sangat mendukung upaya yang dilakukan Unbor dengan mitranya dari China.
”Prof. Dr. Toni selaku Kepala Dikti Wilayah III sudah merestui bahkan membantu untuk merealisasian kampus baru China yang ada di Indonesia. Itu luar biasa, Pak Rektor ke depannya untuk merealisasian ICTI,” katanya.
Langkah Unbor tersebut merupakan pioner bagi perguruan tinggi di Indonesia yang berkerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi asal China. Kerja sama ini akan dihubungkan dengan industri.
“Contohnya kereta Whoosh itu nanti yang produksi Indonesia. Anak-anak itu akan dilatih di Shandong University, kemudian rel dan sebagainya akan di-share bersama-sama pemerintah China. Jadi lama-kelamaan teknologi akan masuk ke Indonesia,” katanya.
Ketua Program Doktor Ilmu Hukum Unbor Faisal Santiago, menyampaikan, simposium internasional ini merupakan bagian penting dari kolaborasi pendidikan dengan beberapa perguruan tinggi di China untuk meningkatkan mutu pendidikan di Unbor.
Indonesia Regional Manager of ITEA, Sintya, menyampaikan, ITEA selaku lembaga internasional di bidang pendidikan atau edukasi sangat mendukung langkah Unbor dengan sejumlah perguruan tinggi atau universita dari China.
“Kami men-support penuh karena kapasitas kami memang sebagai jembatan atau bridge antara univeritas di luar negeri,” ujarnya.
ITEA mengharapkan kerja sama antara Unbor dengan sejumlah perguruan tinggi atau universita di China bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi kedua belah pihak.
“Dengan adanya program ini, kita bisa memberikan manfaat yang luar biasa untuk project-project ke depan, terutama internasionalisasi pendidikan yang saat ini digaungkan pemerintah,” katanya.