Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muhammadiyah Lebaran Tanggal 10 April 2024, Pemerintah Tunggu Hasil Sidang Isbat

Warga Muhammadiyah akan merayakan Lebaran pada Rabu, 10 April 2024. Sementara pemerintah masih harus menunggu sidang isbat 1 Syawal 1445 H.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Muhammadiyah Lebaran Tanggal 10 April 2024, Pemerintah Tunggu Hasil Sidang Isbat
freepik.com
Warga Muhammadiyah akan merayakan Lebaran pada Rabu, 10 April 2024. Sementara pemerintah masih harus menunggu sidang isbat 1 Syawal 1445 H yang digelar pada Selasa, 9 April 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1445 sebagai Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Artinya, warga Muhammadiyah akan merayakan Lebaran pada Rabu, 10 April 2024 atau kurang 8 hari lagi.

Keputusan jadwal Lebaran 2024 dari Muhammadiyah tertuang dalam Hasil Hisab Awal Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H.




Penjelasannya, ijtimak jelang Syawal 1445 H belum terjadi pada Senin, 8 April 2024.

Ijtimak jelang Syawal 1445 H akan terjadi pada Selasa, 30 Ramadan 1445 H atau bertepatan dengan Selasa, 9 April 2024 pukul 01.23.10 WIB.

Sehingga 1 Syawal 1445 H di wilayah Indonesia jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Pada Selasa, 9 April 2024 malam, warga Muhammadiyah akan melaksanakan takbiran dan keesokan harinya, Rabu, 10 April 2024 pagi hari, salat Id digelar.

BERITA TERKAIT

Sementara itu, pemerintah dalam hal Kementerian Agama (Kemenag) masih harus menunggu sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1445 H.

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, sidang Idul Fitri akan digelar pada Selasa, 9 April 2024.

"Sidang isbat kami laksanakan pada 9 April 2024," kata Saiful Rahmat Dasuki dikutip dari Tribundepok.com.

Baca juga: 1 Syawal 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwal Lebaran Versi Pemerintah, Muhammadiyah, NU

Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, posisi ketinggian hilal pada saat itu berkisar antara 4 derajat 52,7 menit sampai dengan 7 derajat 37,8 menit.

Sementara elongasi berkisar antara 8 menit, 23,08 derajat, 23,68 menit sampai dengan 10 derajat 12,94 menit.

"Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), telah disepakati kondisi seperti itu memenuhi kriteria visibilitas hilal yaitu setinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6 koma derajat," kata dia.

Selain mempertimbangkan posisi hilal berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi), Kemenag juga akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Syawal 1445 H.

Namun, belum ada informasi dari Kemenag terkait lokasi pemantauan hilal 1 Syawal 1445 H sebagai penetapan Lebaran 2024.

Saat dikonfirmasi apakah 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024, Saiful meminta agar masyarakat menunggu hasil sidang isbat.

"Tapi nanti akan kita konfirmasi lagi pada tanggal 9 april untuk melakukan sidang isbat di Jakarta," ungkapnya.

Jika nantinya, sidang isbat Kemenag menghasilkan keputusan 1 Syawal 1445 H jatuh pada 10 April 2024, maka Lebaran tahun ini akan berjalan bersamaan alias tidak ada perbedaan seperti awal Ramadhan kemarin.

Merujuk pada Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dikeluarkan Kemenag, tanggal 10 April 2024 ditandai sebagai 1 Syawal 1445 H.

Sementara tanggal 11 April 2024 ditandai sebagai 2 Syawal 1445 H.

Jadwal Lebaran 2024 Versi BMKG

Meski bukan sebagai pihak yang menetapkan 1 Syawal 1445 H, BMKG merilis perkiraan Idul Fitri 2024.

Menurut laporan dari BMKG, konjungsi atau fase Bulan baru atau ijtima' akan terjadi pada Selasa, 9 April 2024 M pukul 01.20.47 WIB

Demikian tulis laporan BMKG dalam kajian bertajuk 'Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam Tanggal 9 April 2024 (Penentu Awal Bulan Syawal 1445 H)'.

Pada Selasa, 9 April 2024 di wilayah Indonesia, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.38.35 WIT di Merauke, Papua.

Sementara waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.46.48 WIB di Sabang, Aceh.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam pada Selasa, 9 April 2024 di wilayah Indonesia.

Secara astronomis, pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1445 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah Matahari terbenam tanggal 9 April 2024.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1445 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 9 April 2024 tersebut.

Adapun ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 9 April 2024, berkisar antara 4,88 derajat di Merauke, Papua hingga 7,63 derajat di Sabang, Aceh.

Semetara elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 9 April 2024, berkisar antara 8,39 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 10,22 derajat di Sabang, Aceh.

Nah, dengan posisi hilal ini, maka sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Sebab, para Menteri Agama anggota MABIMS menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas