Pencatatan Data Volume Limbah Plastik Kini Bisa Dilakukan Via Platform Digital
Lie Si An menjelaskan bahwa implementasi RVM ini menandai masuknya TBIG ke dalam jejaring gerakan global penanggulangan sampah plastik.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pencatatan Data Volume Limbah Plastik Kini Bisa Dilakukan Via Platform Digital
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencatatan data volume limbah plastik kini bisa dilakukan via platform digital.
Adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang melakukannya.
Perusahaan itu meluncurkan inisiatif baru di bidang lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.
Baca juga: Mitigasi Sampah dari Hulu, Pemerintah Komitmen 70 Persen Limbah Plastik di Laut Berkurang
Langkah ini diambil dalam rangka menjalankan praktik ESG dan mengembangkan budaya organisasi yang sejalan dengan tren bisnis global.
Pada tanggal 26 Maret lalu, TBIG meluncurkan sebuah program CSR dengan menggunakan teknologi pengolahan limbah sampah plastik bernama Reverse Vending Machine (RVM) yang ditempatkan di kantor pusat TBIG yang berada di Jakarta.
Peluncuran program dilakukan oleh Chief of Business Support Officer PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Lie Si An, yang disaksikan oleh seluruh karyawan yang berada di kantor pusat.
Peluncuran program ditandai dengan pemasukan botol plastik PPE perdana oleh Lie Si An ke dalam RVM.
Lie Si An menjelaskan bahwa implementasi RVM ini menandai masuknya TBIG ke dalam jejaring gerakan global penanggulangan sampah plastik.
“Hal lain yang ingin kita capai dari implementasi ini adalah terbangunnya budaya peduli lingkungan dikalangan karyawan. Ini merupakan awal positif untuk memotivasi dan mendorong karyawan untuk memiliki budaya lingkungan yang baik dan menjadi bagian gerakan global di bidang lingkungan, khususnya circular economy,” katanya lewat keterangan tertulis, Rabu (3/4/2024).
RVM yang menggunakan platform digital ini akan mencatat data mengenai volume limbah plastik yang didaur ulang dan recycle rate dari masing-masing karyawan.
Lebih jauh dijelaskan, limbah plastik yang terkumpul nantinya akan diolah menjadi upcycling product yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi, mengatakan bahwa dari data yang didapat, diketahui jumlah produksi sampah plastik di Indonesia rata-rata mencapai 64 juta ton per tahun.
“Dari jumlah itu sekitar 3,2 juta ton di antaranya terbuang kelaut. Menurut kami hal ini sangat memprihatinkan. Oleh karena itu TBIG ingin
berkontribusi dan terlibat langsung dalam penanggulangan masalah ini sebagai wujud tanggung jawab sosial kami di bidang lingkungan,” tegasnya.
Dalam menjalankan program ini TBIG menggandeng Plasticpay, sebuah start up lingkungan, sebagai mitra implementasi.
Selain mengoperasikan RVM, TBIG juga menjembatani upaya pemasaran produk upcycling melalui koperasi yang dibinanya yaitu bersama Koperasi Jasa Bangun Bersama di Jawa Tengah.