Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Cerita Chef di KM Gunung Dempo Bertahun-tahun tak Kumpul dengan Keluarga Saat Idul Fitri

Baginya, tidak merayakan lebaran bersama keluarga adalah risiko pekerjaan. Dia sudah bertahun-tahun tak berkumpul dengan keluarga saat momen lebaran

Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesibukan para juru masak terlihat sejak pagi hingga larut malam di kapal mudik KM Gunung Dempo milik PT Pelni (Persero).

Chef Supriyatna menjabat Per. Masak I bertanggung jawab penuh atas kualitas dan ketersedian pasokan makanan selama pelayaran.

Lulusan Akademi Perhotelan Cempaka Putih itu mengawasi anak buahnya mengerjakan tugasnya masing-masing.

Supriyatna dibantu Per. Masak II dan lima juru masak serta bantuan 23 pelayan.

Menurutnya, bekerja di darat tak terlalu memiliki tantangan karena hanya berdasarkan pesanan yang datang dari tamu atau customer.

Beda halnya di kapal laut, divisi dapur harus menyediakan makanan dalam jumlah besar tiga kali dalam sehari.

“Bayangkan kita buat makanan sampai 3.000 orang kita bisa kerja non-stop dari pagi ke sampai malam belum lagi harus prepare misalnya untuk buka puasa sore harus sudah selesai sebelum magrib,” ujar Supriyatna saat berbincang-bincang dengan Tribun Network, Rabu (3/4/2024).

Berita Rekomendasi

Pria asal Garut itu menuturkan setiap penumpang berhak atas satu porsi makanan saat berbuka puasa.

“Pembagian porsi makanan sudah dibuat merata masing-masing ayam 100 gram, sayur 50 gram,” ucapnya.

Sementara untuk penumpang yang tidak berpuasa juga mendapatkan menu yang sama untuk di jam makan malam.

Begitupun menu makanan sahur diberikan sama untuk jam makan pagi.

“Khusus di bulan puasa, menu makanan siang disamakan untuk menu makan pagi jadi kami juru masak membuat menu makanan pagi lebih banyak sekaligus untuk makan siang,” jelas Supriyatna.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan bubur ayam bagi penumpang yang membawa bayi.

Supriyatna dkk juga menghidangkan makanan khusus untuk perwira kapal dan Anak Buah Kapal (ABK).

Baginya, tidak merayakan lebaran bersama keluarga adalah risiko pekerjaan.

Dia sudah bertahun-tahun tidak berkumpul dengan keluarga saat momen Idul Fitri saat harus menjalankan tugas.

“Di Pelni ini kerjanya sudah diataur tiga bulan berlayar, satu bulan cuti."

"Kalau sedang dapat jatah cuti di lebaran saja bisa ikut kumpul,” tukas pria yang sudah bertugas 30 tahun itu.

Tribun Network sempat diajak melihat gudang penyimpanan (storage) bahan baku makanan yang disiapkan untuk 14 hari perjalanan kapal laut Pelni.

Berbagai komoditas pangan mulai dari beras, telur, perdagingan, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, minyak goreng tumpah ruah.(Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas