DPD Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia Banten Gelar Upacara Qīng Míng Cheng Beng
KCBI Banten bekerjasama dengan STABN Sriwijaya BSD Tangerang dalam penyelenggaraan upacara ritual persembahyangan Qīng Míng Cheng Beng.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pengurus Daerah Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Banten bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya BSD Tangerang dalam penyelenggaraan upacara ritual persembahyangan Qīng Míng Cheng Beng.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (6/4/2024) di STABN Sriwijaya BSD Tangerang Banten ini diklaim menyatukan komunitas Buddhis di wilayah Banten dalam momen yang penuh makna.
Dalam upacara yang dihadiri oleh ratusan umat Buddha dari berbagai kalangan, Ketua DPD KCBI Banten Yuriani menyatakan, kegiatan ini juga bertujuan memperert silaturahmi.
"Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari upacara ini, yang tidak hanya merupakan penghormatan terhadap leluhur kita, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara komunitas Buddhis di Banten,”
Sementara itu, Ketua STABN Sriwijaya Edirama Wijaya Putra menambahkan, "Kami percaya bahwa melalui kegiatan seperti ini, kita dapat memupuk semangat solidaritas dan kebersamaan di antara umat Buddha, serta meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai kultural, edukasi, spiritual yang mendasari agama Buddha,"
Menanggapi kegiatan ini, Ketua Dewan Rohaniawan DPD KCBI Banten Y.M. Bhiksu Manggala Sasana Mahasthavira/Suhu Xue An mengungkapkan, "Ritual ini bukan hanya sebagai penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur dan penghargaan atas anugerah hidup yang kita nikmati hari ini,"
Pelaksana Harian DPP KCBI Eric Fernardo menyatakan, "Kami berharap bahwa acara semacam ini akan terus menjadi titik temu bagi komunitas Buddhis di Banten, memperkuat persatuan, dan menginspirasi kita semua untuk hidup dalam kedamaian dan harmoni,”.
Eric menambahkan, ritual persembahyangan Qīng Míng Cheng Beng tidak hanya merupakan acara tradisional, tetapi juga momentum untuk menguatkan ikatan antarumat Buddha dan meningkatkan kesadaran spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.